Hindari Anak dari Stunting dengan Pola Asupan Bergizi

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Anak-anak yang mengalami stunting umumnya karena sang ibu tidak memperhatikan makanan sehat dan asupan bergizi selama masa kehamilan. Kondisi inilah yang kemudian menyebabkan sang anak menjadi stunting.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Aceh, Sulasmi, menyebutkan selain pemberian tablet Fe atau zat besi juga diberikan makanan tambahan untuk ibu hamil. Sebab ibu hamil tidak boleh kurang gizi karena akan menyebabkan anaknya stunting.

ADVERTISEMENTS

“Ada namanya pemberian makanan tambahan. Kemudian supaya anak kita nggak stunting, maka datanglah ke posyandu, diukurlah berapa berat badannta, tinggi badannya, panjang badannya,” ujarnya, Sabtu (5/11/2022).

ADVERTISEMENTS

Sulasmi menyampaikan, sang ibu wajib membawa balitanya ke Posyandu untuk diukur dan ditimbang berat badan hingga panjang sang anak. Selain itu pemberian Air Susu Ibu (ASI) juga wajib diberikan selama enam bulan.

ADVERTISEMENTS

“Berikan ASI saja sampai enam bulan dan nggak boleh kasih makanan lain. Setelah enam bulan baru boleh kasih buah pisang,” katanya.

ADVERTISEMENTS

Pemberian makanan tambahan ini, kata dia, meliputi protein hewani bagi baduta (bayi dua tahun), seperti ikan, daging ayam, dan hati. Menurutnya, di Aceh potensi ikan melimpah, namun kadang-kadang tidak diberikan untuk anaknya.

ADVERTISEMENTS

“Perlu diketahui anak stunting itu tidak sakit, cuma tinggi badannya nggak pas. Itu harus cepat ditangani, jangan tenang-tenang aja anak umur dua tahun masih digendong sama ibunya,” ungkapnya.

ADVERTISEMENTS

Sementara itu, Nutrition Officer UNICEF Perwakilan Aceh, dr. Natasya Phebe, menjelaskan bahwa pemberian tablet Fe dan makanan tambahan untuk asupan gizi pada remaja putri juga sebagai investasi kepada masa depan.

“Dalam artian remaja putri ini sedang kita persiapkan menjadi seorang calon ibu yang sehat yang akan melahirkan bayi-bayi yang tidak stunting, tidak lahir dengan berat badan rendah,” kata Natasya.

Ia menyebitkan, program pencegahan anemia pada remaja putri dinilai langkah berinvestasi untuk jangka panjang, karena mencegah stunting artinya mencegah generasi yang lahir menjadi generasi yang berkualitas.

Ia menuturkan, salah satu cara mencegah lahirnya anak stunting wajib dimulai dsri hulu, yaitu mengedukasi remaja putri yang bakal menjadi calon ibu masa depan. Mereka diedukasi untuk mau mengkonsumsi tablet tambah darah satu minggu satu tablet sepanjang tahun.

“Ini harus kita cegah karena remaja putri harus mempersiapkan dirinya untuk menjadi calon ibu di masa yang akan datang. Sehingga bisa menjadi calon ibu yang sehat dan tidak melahirkan anak stunting,” ujarnya.[]

Exit mobile version