BANDA ACEH | – Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Aceh, meminta Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali, agar mengusulkan hadirnya SPBU Kompak atau satu harga di Pulo Aceh ke kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Pengharapan itu disampaikan Ketua Hiswana Migas Aceh, Nahrawi Noerdin, Selasa (14/6/2022).
Menurutnya dengan hadirnya SPBU satu harga di Pulo Aceh, masyarakat di pulau terluar yang ada di sana dan umumnya berprofesi nelayan serta petani bisa mendapatkan BBM bersubsidi, baik itu solar maupun pertalite.
“Selama ini masyarakat Pulo Aceh harus membeli BBM bersubsidi, baik solar maupun pertalite dengan harga lebih jauh dari daratan. mereka kesulitan untuk mendapatkannya BBM subsidi. Seharusnya, masyarakat Pulo Aceh harus menjadi prioritas, karena masyarakat di sana umumnya bekerja sebagai petani dan nelayan,” terang Toke Awi, sapaan akrab untuk Nahrawi Noerdin.
Bupati Aceh Besar sebutnya dapat mengusulkan hadirnya SPBU Kompak di Pulo Aceh kepada Kementeria ESDM, sehingga masyarakat di sana tidak lagi harus membeli BBM di daratan.
“Masyarakat di sana terkadang juga kesulitan mendapatkan BBM bersubsidi di daratan. Sehingga harapan kita dengan hadirnya SPBU Kompak di Pulo Aceh, masyarakat di sana akan memperoleh ‘keadilan’ layaknya masyarakat yang berada di daratan, tidak terdeskriminasi,” sebutnya
Nahrawi menambahkan, Pulo Aceh itu masuk ke dalam ketegori daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Terpencil), sudah seharusnya BBM satu harga dengan yang di daratan
“Di Pulo Aceh harga Biosolar Rp8.000, Pertalite Rp12.000, dan Pertamax Rp14.000, sementara di daratan Pertamax Rp12.500, Pertalite Rp7.650 dan Biosolar Rp5.150,” ujarnya.
Terkait pengusulan agar hadirnya SPBU Kompak di Pulo Aceh, Aceh Besar juga sudah didiskusikan dengan Sales Area Manager PT Pertamina Aceh, Sony Indro Prabowo.
“Beliau sangat mendukung hadir SPBU Kompak di Pulo Aceh. Tapi, untuk hadirnya SPBU Kompak di sana, harus atas usulan Bupati Aceh Besar ke kementerian ESDM Aceh. Semoga hal ini bisa terwujud, karena sayang masyarakat di Pulo Aceh,” pungkas Ketua Hiswana Migas Aceh, Nahrawi Noerdin.
Sebelumnya dalam keterangan pers (06/6/2022) Area Manager Communication, Relations, & CSR Sumbagut PT Patra Niaga, Taufikurachman mengungkapkan, BBM Satu Harga sendiri merupakan program pemerintah untuk menghadirkan BBM hingga wilayah 3T agar dapat menikmati BBM dengan kualitas dan harga yang sama dengan wilayah lainnya.
“Untuk wilayah Sumbagut, hingga saat ini sudah tersedia 38 titik SPBU BBM Satu Harga yang melayani masyarakat 3T. Untuk kedepannya, Pertamina akan terus meningkatkan jangkauan BBM Satu Harga,” ujar Taufikurachman.
Taufikurachman menambahkan untuk sebaran SPBU BBM Satu Harga di wilayah provinsi Aceh terdapat 6 titik, provinsi Sumatera Utara terdapat 14 titik, Provinsi Riau 3 titik, Provinsi Sumatera Barat 6 titik, dan Provinsi Kepulauan Riau terdapat 9 titik. Sedangkan SPBU BBM Satu Harga yang sedang dalam perkembangan sebanyak 8 titik di wilayah Sumbagut.
“Yang di provinsi Aceh Ada di Kecamatan Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, Kec amatan Rikit Gaib Kabupaten Gayo Lues, Kecamatan Terangun, Kabupaten Gayo Lues, Kecamatan Kuta Panjang, Kabuoaten Gayo Lues dan Kecamatan Singkil Utara, Kabuoaten Aceh Singkil serta Kecamatan Singkohor, Kabuoaten Aceh Singkil,” tutupnya.