HPN dan UIN Launching 1.000 Mahasiswa Wirausaha

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Banda Aceh- Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) mengadakan seminar dan launching 1.000 mahasiswa wirasausaha di Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh, Senin (04/06/2023).

Kegiatan tersebut bertemakan “Membangun Nusantara dengan Digital Entrepreneurship” dengan tujuan menumbuhkan jiwa wirausaha mahasiswa dalam meningkatkan ketahanan ekonomi Indonesia.

ADVERTISEMENTS

Selain itu, kegiatan ini juga merupakan momen penandatanganan MoU UIN Ar-Raniry dengan HPN lalu dilanjutkan dengan MoA FISIP UIN Ar-Raniry dengan HPN.

ADVERTISEMENTS

“Kami akan bangun sejumlah gerai untuk mahasiswa agar bisa berkarya. Kegiatan ini tidak lain meningkatkan paradigma perekonomian mahasiswa. Ekonomi kerakyatan harus berkembang, mahasiswa juga harus menjadi basisnya,” ujar Rektor UIN Ar-Raniry.

ADVERTISEMENTS

Tyovan Ari Widagdo mengatakan, saat ini HPN telah memiliki kepengurusan di tingkat pusat, 22 wilayah setingkat provinsi, 78 cabang setingkat kabupaten/kota dan tiga cabang perwakilan luar negeri serta menempatkan Duta Besar HPN untuk Eropa (HPN Ambassador for Europe).

ADVERTISEMENTS

Menurut Tyovan, memilih profesi dalam dunia usaha merupakan salah satu pilihan tepat di tengah maraknya ekonomi kreatif.

ADVERTISEMENTS

“Semua profesi itu baik, namun dunia wirausaha akan memberikan dampak yang lebih dalam kehidupan kita,” ujar Ketum HPN yang juga ketua Lembaga Perekonomian NU (LPNU).

ADVERTISEMENTS

Kegiatan tersebut diisi oleh Wakil Rektor III UIN Ar Raniry, Prof. Dr. Saifullah, S.Ag., M.Ag., Ketum PP HPN/Ketua LPNU PBNU, Tyovan Ari Widagdo, Pj. Walikota Sabang, Drs. Reza Fahlevi, M. Si., serta pengusaha muda Aceh, Tuanku Oriza Rizki Keumala.

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto                               Penandatanganan MoU UIN Ar-Raniry dengan HPN. (Febby Andriyani/Lensakita.com)Reza Pahlevi, Walikota Sabang mengatakan bahwa kegiatan tersebut sangat bagus karena melibatkan mahasiswa. Menurutnya, ekonomi kreatif dan pariwisata membutuhkan ide-ide yang dimiliki anak muda.

“Produk-produk kreatif lahir dari anak-anak muda. Kemudian juga potensi wisata dan potensi alam juga harus diolah dengan baik. Intinya kemajuan ekonomi kreatif dan pariwisata di Aceh bergantung pada kemampuan mengolahnya,” ujar Reza.

Exit mobile version