Jumat, 15/11/2024 - 16:21 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

HRS Serukan Umat Asah Golok, Norman: Ini Jelas-jelas Upaya untuk Menciptakan Ketakutan

BANDA ACEH –  Ketua Umum Perjuangan Rakyat Nusantara, Kanjeng Pangeran Norman, mengkritik statement Habib Rizieq Shihab (HRS) yang mengimbau warga Jakarta untuk mengasah golok dan tetap berada di rumah. Menyusul rencana aksi 20 ribu pasukan berani mati yang akan membela Presiden Joko Widodo dalam apel di Tugu Proklamasi.Bagi Norman seruan HRS tersebut tidak lebih dari “maling teriak maling.”

“Itu maling teriak maling. Situasinya baik-baik saja, tidak ada alasan orang harus mengasah parang. Ini jelas-jelas hanya upaya untuk menciptakan ketakutan. Orang pengen hidup damai, kok malah disuruh siap-siap perang,” ujar Norman kepada media, Kamis (19/9/2024).

Bahkan, lanjut Norman, ada banyak kejanggalan dalam rencana aksi aksi 22 September 2024 tersebut, termasuk keberadaan sosok Koordinator Pasukan, Sukodigdo Wardoyo, yang menurutnya fiktif. Sehingga seruan HRS tidaklah masuk akal.

“Sampai sekarang, nama Sukodigdo tidak pernah muncul ke permukaan. Ini hanyalah propaganda yang berusaha memanfaatkan momen jelang pergantian kepemimpinan untuk menakut-nakuti masyarakat,” tandasnya.

Lebih lanjut, Norman juga menyentil pamflet bertajuk “Siaga 1” yang disebarkan oleh HRS dan laskar pendukungnya.

Menurut Norman, upaya tersebut hanya propaganda untuk menciptakan kegaduhan Politik dengan mengangkat isu “G 22 S” yang kemudian dikaitkan dengan gerakan PKI.

“Publik juga tahu kalau HRS itu pangasong khilafah. Kalau saya bilang, ini adalah PKI gaya baru,” kata Norman.


Reaksi & Komentar

وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ أَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ ۖ لِمَنْ أَرَادَ أَن يُتِمَّ الرَّضَاعَةَ ۚ وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَا تُضَارَّ وَالِدَةٌ بِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُودٌ لَّهُ بِوَلَدِهِ ۚ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذَٰلِكَ ۗ فَإِنْ أَرَادَا فِصَالًا عَن تَرَاضٍ مِّنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا ۗ وَإِنْ أَرَدتُّمْ أَن تَسْتَرْضِعُوا أَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِذَا سَلَّمْتُم مَّا آتَيْتُم بِالْمَعْرُوفِ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ البقرة [233] Listen
Mothers may breastfeed their children two complete years for whoever wishes to complete the nursing [period]. Upon the father is the mothers' provision and their clothing according to what is acceptable. No person is charged with more than his capacity. No mother should be harmed through her child, and no father through his child. And upon the [father's] heir is [a duty] like that [of the father]. And if they both desire weaning through mutual consent from both of them and consultation, there is no blame upon either of them. And if you wish to have your children nursed by a substitute, there is no blame upon you as long as you give payment according to what is acceptable. And fear Allah and know that Allah is Seeing of what you do. Al-Baqarah ( The Cow ) [233] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi