BANDA ACEH – Terdapat dugaan hubungan antara skandal transaksi janggal Rp349 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dengan Menko Polhukam Mahfud MD yang tiba-tiba dpilih PDIP menjadi cawapres Ganjar Pranowo.
Kritikus Faizal Assegaf merasa tidak aneh jika publik menduga ada deal Politik yang membuat Mahfud MD menjadi cawapres Ganjar Pranowo setelah dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) senilai Rp349 triliun di Kemeneku yang diusutnya meredup.
“Kini, setelah berbulan-bulan jualan isu panas skandal 349 T, tiba-tiba namanya digiring PDIP untuk jadi Cawapres Ganjar. Wajar, rakyat menduga kasus korupsi besar berujung deal politik,” ucap Faizal dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Rabu (18/10).
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan secara langsung bahwa Menkopolhukam Mahfud MD akan mendampingi Ganjar Pranowo pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Pengumuman tersebut disampaikan Megawati di DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (18/10/2023) dengan didampingi ketua umum partai koalisi yang pro dengan Ganjar, yaitu Plt Ketum PPP Mardiono, Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo, Ketum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO).
Ganjar dan Mahfud MD juga hadir saat Megawati menyampaikan pengumuman tersebut. “Maka calon wapres yang dipilih oleh PDIP yang akan mendampingi Ganjar Pranowo adalah Bapak Mahfud Md,” kata Mega.
Kemudian jajaran Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar di Pilpres 2024 juga hadir, seperti Arsjad Rasjid, Andika Perkasa, Gatot Eddy Promono, hingga Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang.
Sumber: Gelora