Jumat, 15/11/2024 - 23:38 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

HIBURAN

HUT ke-77 Kemerdekaan RI: Ragam Baju Adat Menteri Kabinet Indonesia Maju

BANDA ACEH – Pada Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-77 Kemerdekaan RI pada Rabu (17/08) kemarin, Presiden Jokowi mengenakan baju adat Dolomani asal Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara. Tak hanya Kepala Negara, para pembantunya di Kabinet Indonesia Maju ikut serta memeriahkan HUT ke-77 Kemerdekaan RI dengan mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Tanah Air.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memilih mengenakan baju adat dari Provinsi Kalimantan Timur. Budi sengaja memilih baju adat tersebut sebagai persiapan perpindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur. “Ini buat siap-siap jadi kalau nanti pindah ke Kalimantan Timur sudah tahu mesti pakai baju apa,” ujar Menkes Budi.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan datang dengan menggunakan baju adat Bali. Luhut beralasan pemilihan baju adat tersebut sebagai upaya mendukung pagelaran KTT G20 yang akan berlangsung di Bali pada November mendatang. “Baju adat Bali, istri saya yang inisiasi, dia bilang karena nanti mau G20, kita pakai baju Bali saja,” ungkap Luhut.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memilih menggunakan baju adat dari Suku Sasak, Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia memilih baju adat tersebut sebagai dukungan terhadap destinasi pariwisata super prioritas yang dicanangkan pemerintah di Lombok, NTB. “Saya kira Lombok sebagai salah satu destinasi pariwisata super prioritas yang dicanangkan oleh Pak Jokowi, saya sebagai pembantu Presiden yang memperbaiki, merenovasi semua infrastruktur di Danau Toba, Borobudur, Lombok, Labuan Bajo, dan di Kupang. Jadi saya ikut sedikit mempromosikan Lombok, Mandalika,” ucap Basuki.

Para menteri juga menyampaikan harapannya. Sejalan dengan tema HUT ke-77 “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung meyakini bangsa Indonesia akan mampu bangkit dan menjadi bangsa yang besar. “Kami meyakini Indonesia akan menjadi bangsa besar, bangsa yang kuat, bangsa petarung, dan bangsa yang tak lekang oleh waktu,” ujarnya.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berharap Peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI kali ini dapat dimaknai dengan semangat optimisme dalam berjuang menuju masa depan Indonesia yang lebih baik. “Kita harus optimistis, kita sebagai bangsa petarung, fight bukan fight dalam arti perang tapi harus menjadi petarung punya semangat perang seperti para pejuang kita tahun 1945. Tanpa mereka, kita tidak akan terbebas seperti sekarang. Sekarang pun kita harus menjadi petarung, pejuang, untuk masa depan Indonesia yang lebih baik,” ujar Basuki.

Menkes berharap masyarakat Indonesia dapat hidup lebih sehat sehingga dapat kembali beraktivitas normal. Sedangkan Menko Marves berharap Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik dan lebih hebat. “Kita berharap Indonesia tambah hebat, karena kita sudah buktikan Indonesia itu bangsa yang besar, bangsa yang bisa menyelesaikan masalah yang kompleks seperti Covid-19, dan sekarang juga ekonomi kita, kita doakan supaya semua bisa bertambah dengan baik dengan leadership Presiden Joko Widodo,” tegas Luhut.

Sumber: setkab.go.id.

Penulis Redaksi

Editor Suyanto Soemohardjo

Sumber: Tabloidbintang


Reaksi & Komentar

الطَّلَاقُ مَرَّتَانِ ۖ فَإِمْسَاكٌ بِمَعْرُوفٍ أَوْ تَسْرِيحٌ بِإِحْسَانٍ ۗ وَلَا يَحِلُّ لَكُمْ أَن تَأْخُذُوا مِمَّا آتَيْتُمُوهُنَّ شَيْئًا إِلَّا أَن يَخَافَا أَلَّا يُقِيمَا حُدُودَ اللَّهِ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا يُقِيمَا حُدُودَ اللَّهِ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا فِيمَا افْتَدَتْ بِهِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَعْتَدُوهَا ۚ وَمَن يَتَعَدَّ حُدُودَ اللَّهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ البقرة [229] Listen
Divorce is twice. Then, either keep [her] in an acceptable manner or release [her] with good treatment. And it is not lawful for you to take anything of what you have given them unless both fear that they will not be able to keep [within] the limits of Allah. But if you fear that they will not keep [within] the limits of Allah, then there is no blame upon either of them concerning that by which she ransoms herself. These are the limits of Allah, so do not transgress them. And whoever transgresses the limits of Allah - it is those who are the wrongdoers. Al-Baqarah ( The Cow ) [229] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi