Ia juga melakukan kunjungan lapangan dan dialog di lembaga-lembaga sipil utama, termasuk Pusat Sejarah Yahudi, Perpustakaan Umum New York, Pusat Kebudayaan Skirball, dan Museum Peringatan Holocaust AS.
Peringatan Muhammad Syamsi Ali soal Fenomena Tersebut
Imam Islamic Center New York sekaligus Direktur Jamaica Muslim Center Muhammad Syamsi Ali, pernah memberikan peringatan kepada negara-negara muslim di dunia, khususnya Indonesia.
Saat ini, banyak kelompok Yahudi yang mempromosikan Zionis Israel ke dunia internasional melalui pendekatan-pendekatan berlabel diskusi lintas agama.
Ali menyebut, hal itu harus jadi perhatian khusus bagi banyak pihak terutama umat muslim.
Menurutnya, penting untuk jeli dan berhati-hati jangan sampai dialog antar agama hanya dijadikan stempel.
“Jangan-jangan di balik dari dialog itu ada misi besar. Khusus untuk Komunitas Yahudi, pastinya misi zionis Israel jadi misi utama.
Untuk membela dan memenangkan Israel dalam dialog-dialog yang mereka lakukan,” kata ALi dikutip dari kasuaritv Minggu (21/7/2024).
Salah satu organisasi yang dimaksud adalah AJC, organisasi Yahudi yang misinya mendukung dan mempromosikan Zionis Israel ke dunia internasional, khususnya dunia Islam.
Tujuannya agar negara-negara Islam luluh dan mengakui Israel sebagai dengan membangun hubungan diplomatik.
Hal itu seperti yang terjadi dengan beberapa negara Timur Tengah, termasuk Emirates, Bahrain, Sudah, Mesir, dan Jordan.
Semua hubungan itu bermula dengan dialog-dialog antar agama yang dibumbui janji solusi dua negara (two states solution) sesuai dengan ‘Abrahamic Accord’.
Apa itu AJC?
Dikutip dari website resminya, American Jewish Committee (AJC) merupakan lembaga global yang mendukung Israel untuk eksis dan berpusat di Amerika Serikat.
Mereka aktif membela Israel menghadapi antisemitisme dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi yang menyatukan orang-orang Yahudi.
Sebagai organisasi pro-Israel, AJC secara implisit menampik peristiwa penyerangan Israel ke Palestina sebagai sebuah genosida.
Organisasi tersebut justru menuding Hamas sebagai pelaku pembantaian terburuk yang menimpa kaum Yahudi sejak Holocaust.