Imron Rosyadi Sebut Cak Imin Gagal Paham dan Manipulasi Data soal PKB

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Cak Imin alias Abdul Muhaimin Iskandar. FOTO/Net

BANDA ACEH – Loyalis Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Imron Rosyadi, menyebut Muhaimin Iskandar alias Cak Imin gagal memahami pernyataan Yenny Wahid dan memanipulasi data soal Partai Kebangkitan Bersama (PKB).

“Twit Cak Imin yg menyatakan bahwa Mbak Yenny nggak usah ikut campur urusan PKB menunjukkan kegagalan Cak Imin memahami pernyataan Mbak Yenny,” menurut pernyataan tertulis Imron, Jumat (24/6/2022).

ADVERTISEMENTS

Ia menegaskan Cak Imin selama ini mengeksploitasi nama maupun gambar Gus Dur.

ADVERTISEMENTS

“Meskipun Gus Dur adalah paman yang dia lawan secara hukum di pengadilan,” kata Imron.

ADVERTISEMENTS

Ia lantas menyinggung soal PKB yang pernah mengalami penurunan suara secara signifikan pada Pemilu 2009.

ADVERTISEMENTS

“Jadi kalau Muhaimin bilang PKB nggak terpengaruh gerakan Mbak Yenny itu tidak punya dasar. Suara PKB saat ini 9,69 % suara sah nasional, tidak melebihi presentase perolehan PKB saat mengikuti Pemilu pertama 1999, 12,62 % suara sah nasional,” bebernya.

ADVERTISEMENTS

Dosen Ilmu Pemerintahan di Universitas Islam Raden Rahmat Malang itu menegaskan bahwa membandingkan perolehan dipemilu 2019 dengan pemilu 1999 dinilai tidak relevan dan manipulatif. Sebab tidak memperhitungkan kenaikan jumlah penduduk Indonesia.

ADVERTISEMENTS

Diketahui, pada pemilu 2019 PKB meraih 13,57 juta suara. Sedangkan di tahun 1999 sebanyak 13,2 juta suara.

Menurut Imron, kegagalan PKB yang didirikan Yenny Wahid terjadi karena ada upaya penggagalan dari beberapa pihak.

“Saya yakin Cak Imin tidak akan mampu buat partai karena PKB saat ini berhasil didirikan tahun 1998 dengan menggunakan jaringan NU di bawah kepemimpinan Gus Dur,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Imron kembali menegaskan bahwa pernyataan Yenny ihwal PKB kubu Cak Imin dan PKB kubu Gus Dur adalah upaya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat jelang Pilpres 2024. Yakni, mengingatkan kembali bahwa keluarga Gus Dur sampai saat ini tak terlibat dalam kubu Cak Imin.

Exit mobile version