Minggu, 17/11/2024 - 08:40 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Indef: Subsidi BBM Belum Sesuai Prinsip Keadilan karena Dikonsumsi Masyarakat Mampu

BANDA ACEH -Pemanfaatan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi selama ini belum sesuai dengan prinsip keadilan karena angka konsumsi didominasi masyarakat mampu.

“80 persen Pertalite dan 95 persen Solar dikonsumsi oleh kelompok masyarakat mampu, sehingga tidak sesuai dengan prinsip distribusi dan keadilan,” kata Direktur Riset Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Berly Martawardaya dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (7/9).

Selain itu, kompensasi sebesar Rp 18,5 triliun dalam APBN 2022 juga dirasa tidak cukup untuk menjaga harga Solar dan Pertalite. Alokasi untuk subsidi BBM pun diperkirakan memerlukan tambahan sebesar Rp 195,6 triliun meski sudah ditambah menjadi Rp 252,4 triliun melalui Peraturan Presiden 98/2022.

“Anggaran kompensasi BBM Rp 448,1 triliun mendekati 15 persen APBN 2022 alias melebihi semua kategori belanja lain, kecuali pendidikan,” sambungnya.

Kini, tantangan bagi pemerintah dan pembuat kebijakan adalah mencari dan mengambil opsi dengan dampak negatif paling sedikit atau least worse.

“Dengan pertumbuhan kuartal II-2022 menembus 5,4 persen dan terjadi deflasi 0,2 persen pada Agustus, saat ini opsi kebijakan yang least worse adalah realokasi subsidi BBM dengan meningkatkan alokasi perlindungan sosial dan kebijakan mitigasi dampak,” tandasnya. 


Reaksi & Komentar

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنتَ مَوْلَانَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ البقرة [286] Listen
Allah does not charge a soul except [with that within] its capacity. It will have [the consequence of] what [good] it has gained, and it will bear [the consequence of] what [evil] it has earned. "Our Lord, do not impose blame upon us if we have forgotten or erred. Our Lord, and lay not upon us a burden like that which You laid upon those before us. Our Lord, and burden us not with that which we have no ability to bear. And pardon us; and forgive us; and have mercy upon us. You are our protector, so give us victory over the disbelieving people." Al-Baqarah ( The Cow ) [286] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi