BANDA ACEH – Penceramah keagamaan terkenal India, Bhole Baba, menjadi sorotan di balik insiden maut festival agama Hindu, Satsang, di Kota Hathras, Negara Bagian Uttar Pradesh, India, pada Selasa (2/7/2024) lalu.Total 121 orang tewas dalam festival Satsang yang dihadiri sekitar 250 ribu umat Hindu dari penjuru India. Mereka khusus datang untuk bertemu dengan penceramah terkenal, Bhole Baba alias Narayan Sakaar, yang mengaku sebagai dewa.
Satsang merupakan dialog antara jemaah dengan Satguru atau guru untuk mengajarkan hal-hal spiritual.
Insiden maut terjadi setelah acara dialog dengan Satguru. Salah satu saksi mata mengungkapkan situasi mengerikan saat ratusan orang terjatuh dan terinjak-injak akibat berdesakan keluar.
“Ketika khotbah selesai, semua orang berlarian,” kata Shakuntala, salah seorang saksi mata, seperti dikutip media lokal India.
Sementara itu, pejabat yang enggan disebutkan namanya mengatakan usai khotbah warga bergegas lari menuju pintu keluar berusaha menyentuh kaki Bhole Baba.
Situasi itu, kata dia, menyebabkan kerumunan besar di area yang kecil, demikian dikutip NDTV.
Media lokal India juga melaporkan para warga berusaha mengumpulkan debu bekas injakan atau ban mobil dari sang tokoh agama. Hal tersebut memicu desak-desakan yang mengakibatkan banyak orang, termasuk perempuan dan anak-anak, terinjak-injak.
Dari laporan-laporan itu ada dua pergerakan massa, mereka yang menuju pintu dan yang lain bergerak ke arah berlawanan untuk mengumpulkan debu.
Sementara itu, pengacara penceramah Bhole Baba menyatakan kliennya tidak akan lari dari tanggung jawab atas tewasnya 121 orang tersebut.
Mantan perwira polisi India itu sempat dikabarkan menghilang setelah insiden maut festival Satsang.
Sejumlah media lokal India seperti dikutip dari AFP melaporkan, Bhole Baba, sempat menepi ke salah satu kuilnya.
Pengacara Bhole Baba, AP Singh, mengatakan kepada AFP bahwa kliennya tidak bersalah atas insiden festival maut yang mewaskan 121 orang itu.
“Tak ada alasan baginya untuk bersembunyi. Dia tidak pernah bersembunyi seumur hidupnya. Dia percaya dengan proses hukum. Dia akan mematuhi arahan dari polisi,” tutur Singh.