Jumat, 15/11/2024 - 01:28 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Ini Bukti-Bukti Muslim Tiba di Benua Amerika Sebelum Columbus New

image_pdfimage_print

Teori Al-Biruni soal keberadaan Benua Amerika

Pada 2012, surat kabar Perancis Courrier International menerbitkan sebuah penelitian berjudul “Orang Persia yang Menemukan Amerika di Abad ke-11,” mengacu pada cendekiawan Muslim Sunni yang unggul dalam bidang astronomi, geologi, dan matematika, Abu Rayhan al-Biruni (973-1048). Ilmuwan itu lahir di kota Kath di Uzbekistan dan tinggal di antara kota Ray dan Ghazni di tempat yang sekarang disebut Iran dan Afghanistan.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Studi tersebut menilai bahwa Al-Biruni menemukan Dunia Baru berabad-abad sebelum Christopher Columbus, berkat perhitungan astronominya dan keterampilannya yang unggul dalam bidang teknik dan pemetaan.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Studi tersebut mengatakan bahwa selain pengetahuannya yang luar biasa, Al-Biruni adalah seorang musafir yang – seperti banyak pelancong Muslim pada saat itu – melakukan petualangan dan perjalanan panjang melintasi Eurasia dan mencatat informasi rinci tentang geografi dan iklim negeri yang mereka kunjungi.

Berita Lainnya:
Senator Muhammad Nuh Dorong Prabowo Konkretkan Dukungan untuk Palestina
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Penelitian tersebut menyatakan bahwa pada usia 17 tahun, Al-Biruni sudah mampu menghitung garis bujur dan lintang kotanya, “Kath.” Kemudian, dengan menggunakan temuan penulis kuno seperti Claudius Ptolemy, dia mengumpulkan data geografis tentang dunia Mediterania dan mulai menambahkan koordinat fitur daratan lainnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Dengan menggunakan sistem tercanggih pada masanya, Al-Biruni mampu menghitung keliling bumi secara akurat pada usia 30 tahun, yang membawanya pada kesimpulan bahwa bumi itu bulat.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Al-Biruni berusaha untuk menempatkan semua tempat yang dikenal pada masanya di peta dunia yang baru. Ia kemudian menyadari bahwa – menurut perhitungannya – seluruh wilayah Eurasia – dari titik paling barat Afrika hingga titik paling timur Cina – hanya mewakili dua -seperlima dari bumi, jadi apa yang ada di tiga perlima sisanya?

Berita Lainnya:
Purnatugas sebagai Presiden, Jokowi Tetap Dapat Mobil Dinas
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Para ahli geografi sebelumnya menganggap dunia Eurasia dikelilingi oleh “lautan dunia”, namun penelitian Al-Biruni membawanya pada kesimpulan bahwa jika dunia ditutupi oleh air sedemikian luasnya, maka akan berada dalam bahaya ketidakseimbangan, dan dia menyimpulkan bahwa pasti ada benua lain atau lebih yang mempunyai tanah dan wilayah yang berpenghuni atau layak huni.

Kajian tersebut menegaskan bahwa pada 1037, Al-Biruni mencapai kesimpulan sejarahnya mengenai keberadaan Dunia Baru, berdasarkan penelitian yang dilakukannya selama kurun waktu 30 tahun.

Kajian tersebut menyimpulkan bahwa Al-Biruni – meski ia tidak pernah melihat benua yang dibicarakannya dalam tulisannya – layak menyandang gelar penemu Amerika setidaknya seperti penemu lainnya, terutama karena proses intelektual yang ia gunakan untuk menyimpulkan keberadaan Amerika. Akan memakan waktu sekitar 5 abad lagi untuk penerapan praktis teori Al-Biruni dalam menemukan Dunia Baru.

1 2

Reaksi & Komentar

الْحَقُّ مِن رَّبِّكَ ۖ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ البقرة [147] Listen
The truth is from your Lord, so never be among the doubters. Al-Baqarah ( The Cow ) [147] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi