Jumat, 15/11/2024 - 13:53 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Intip Kekayaan Ahmad Dofiri, Wakapolri Era Prabowo, Lulusan Terbaik Akpol 1989

 

BANDA ACEH  – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menunjuk Komjen Ahmad Dofiri menjadi Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri), Selasa (12/11/2024).

Ahmad Dofiri dipilih untuk menggantikan Jenderal Agus Andrianto yang mengundurkan diri selepas dilantik menjadi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan di Kabinet Merah Putih.

Mutasi tersebut, tertuang dalam Surat Telegram dengan nomor ST/2517/XI/KEP./2024 tertanggal 12 November 2024 yang ditandatangani langsung Listyo Sigit Prabowo.

Sementara itu, posisi Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) yang ditinggalkan Ahmad Dofiri ditempati oleh Irjen Dedi Prasetyo.

Lantas, seperti apa sosok Ahmad Dofiri, dan berapa harta kekayaannya? Berikut informasinya.

Harta Kekayaan Ahmad Dofiri

Ahmad Dofiri terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 31 Desember 2023.

Berdasarkan data dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Ahmad Dofiri memiliki harta senilai Rp7.320.000.000 (Rp7,3 miliar).

Kekayaan Dofiri terbagi ke dalam sejumlah aset, seperti tanah dan bangunan.

Dia memiliki 5 aset tanah dan bangunan yang tersebar di berbagai wilayah.

Di antaranya di Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bandung Barat.

Total, nilai aset tanah dan bangunan Ahmad Dofiri mencapai angka Rp4.950.000.000.

Selanjutnya, dia mempunyai aset berupa alat transportasi dan mesin.

Aset tersebut terdiri dari tiga mobil dengan nilai Rp800.000.000.

Aset lain milik Ahmad Dofiri yang tercatat di LHKPN ialah harta bergerak lainnya sebesar Rp200.000.000 serta kas dan setara kas sebanyak Rp1.370.000.000.

Selain itu, pria kelahiran Jawa Barat tersebut juga tercatat tak memiliki hutang.

Sosok Ahmad Dofiri

Komjen Ahmad Dofiri lahir pada tanggal 4 Juni 1967 di Tegalurung, Balongan, Indramayu, Jawa Barat.

Dia adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1989.

Dikenal pintar dan cerdas, Ahmad Dofiri berhasil menerima bintang Adhi Makayasa alias lulusan terbaik Akpol.

Di Akpol, dia satu angkatan dengan eks Wakapolri Komjen Pol. (Purn.) Agus Andrianto.

Sederet pendidikan kepolisian yang pernah ditempuhnya antara lain yakni SD (1980), SMP (1983), SMA Negeri 1 Sindang (1986), PPS KIK UI (2000), Akademi Kepolisian (1989), Dikjur Serse Umum (1992), Daspa Brimob (1994), Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) (1996), Sespim Polri (2003), dan Sespimti Polri (2012).

Riwayat Karier

Ahmad Dofiri mengawali kariernya sebagai Kanit Resintel Polsekta Tangerang Polda Metro Jaya pada tahun 1990.

Setelah itu, dia sempat mengemban jabatan sebagai Kanit resmob Polres Tangerang (1991), Danton Tar Akpol (1992), Kapuskodalops Polres Tangerang (1996), Kapolsekta Jatiuwung (1997), Kapolsek Metro Kebayoran Baru (1998), Pok Peneliti Ahli PPITK-PTIK (1999), dan Kassubag Jabpamentil Bagian SDM Polri (2005).

Selain itu, Komjen Dofiri pernah menduduki posisi sebagai Kapolres Bandung (2007), Wakapolwiltabes Bandung (2009), Kapoltabes Yogyakarta (2009), Kabag Kermadagri Robangpers SDE SDM Polri (2010), Koorspripim Polri (2010), dan Analis Kebijakan Madya bidang Binkar SSDM Polri (2012).

Kariernya makin meroket setelah ditugasi sebagai Wakapolda DIY pada tahun 2013.

Pada tahun 2014, Dofiri dipercaya untuk menjabat sebagai Karobinkar SSDM Polri.

Setelah itu, dirinya ditunjuk untuk mengisi kursi jabatan sebagai Kapolda Banten pada tahun 2016.

Pada tahun yang sama, Dofiri kemudian dimutasi menjadi Karosunluhkum Divkum Polri.

Pada 2016 pula, dirinya diangkat sebagai Kapolda DIY.

Tiga tahun berselang, Ahmad Dofiri ditugaskan untuk menjabat sebagai Asisten Logistik Kapolri.

Komjen Ahmad Dofiri kemudian dipercaya untuk menjabat sebagai Kapolda Jawa Barat pada tahun 2020.

Pada tahun 2021, Ahmad Dofiri lalu diutus untuk menjabat sebagai Kabaintelkam Polri dan pada tahun 2023 Komjen Ahmad Dofiri diangkat menjadi Irwasum Polri.

Kini pada tahun 2024 dirinya ditunjuk sebagai Wakapolri di era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto

Sumber: Tribunnews 


Reaksi & Komentar

يَسْأَلُونَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيهِ ۖ قُلْ قِتَالٌ فِيهِ كَبِيرٌ ۖ وَصَدٌّ عَن سَبِيلِ اللَّهِ وَكُفْرٌ بِهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَإِخْرَاجُ أَهْلِهِ مِنْهُ أَكْبَرُ عِندَ اللَّهِ ۚ وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ ۗ وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّىٰ يَرُدُّوكُمْ عَن دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا ۚ وَمَن يَرْتَدِدْ مِنكُمْ عَن دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَٰئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۖ وَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ البقرة [217] Listen
They ask you about the sacred month - about fighting therein. Say, "Fighting therein is great [sin], but averting [people] from the way of Allah and disbelief in Him and [preventing access to] al-Masjid al-Haram and the expulsion of its people therefrom are greater [evil] in the sight of Allah. And fitnah is greater than killing." And they will continue to fight you until they turn you back from your religion if they are able. And whoever of you reverts from his religion [to disbelief] and dies while he is a disbeliever - for those, their deeds have become worthless in this world and the Hereafter, and those are the companions of the Fire, they will abide therein eternally. Al-Baqarah ( The Cow ) [217] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi