Minggu, 17/11/2024 - 13:40 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Investigasi Kanjuruhan Bikin Kesal Gegara Temukan Botol Miras, Jangan-jangan Ini Pakai Tipu-tipu Gaya Sambo?

BANDA ACEH –Hasil investigasi tragedi Kanjuruhan yang dilakukan Komisi Disiplin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Komdis PSSI) ramai dikritik publik, pasalnya lembaga itu mengklaim telah menemukan 42 botol minuman keras di dalam stadion Kanjuruhan yang menjadi lokasi tewasnya ratusan pendukung Arema FC pada 1 Oktober 2022 itu.

Salah satu tokoh yang ikut mengomentari temuan Komdis PSSI ini adalah  Sekjen Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR) Yosef Sampurna Nggarang alias Yos Nggarang.

Dia blak-blakan mengaku tak percaya dengan hasil investigasi tersebut. Untuk itu dia menyarankan agar Aremania julukan buat pendukung Singo Edan untuk menggelar investigasi independen agar kasus mengerikan ini bisa terbuka terang benderang. 

” Waduh, ini teman-teman Aremania wajib lakukan investigasi untuk investigasi hasil Komdis PSSI Apa betul nemu 42 botol miras?” ucapnya di akun twitter  Pribadinya dikutip Rabu (5/10/2022). 

Yos Nggarang mengaku curiga investigasi Komdis PSSI ini jangan sampai penuh rekayasa sebagaimana yang dilakukan eks Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J). 

“Jangan-jangan mereka pakai gaya Sambo yang ngarang ada tembak menembak antara Brigadir J dan Bharada E. Jika Komdis PSSI ngarang, bisa kita jebloskan ke bui,” pungkasnya.

Sementara itu, Mantan Juru Bicara (Jubir) Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Adhie M Massardi juga melontarkan kritik menohok atas hasil investigasi tersebut.

Menurut Adhie M Massardi investigasi PSSI jelas sangat ngawur sebab belum apa-apa mereka sudah terkesan memojokan aremania, julukan untuk  pendukung Arema FC dalam tragedi ini, padahal dalam kasus ini aremania adalah korban, dia lantas meminta agar investigasi lebih baik dihentikan saja. 

“Stop investigasi PSSI. Mual baca hasil investigasi PSSI yang ngaco begini,” ungkapnya

Adhie M Massardi menegaskan, hasil investasi ngawur PSSI ini bisa saja menyulut amarah aremania. Dia dia dengan tegas mengatakan tak yakin adanya temuan botol miras dalam stadion Kanjuruhan. 

“Ini bisa bikin Aremania kian ngamuk. Apa betul nemu botol miras”

Mestinya kata Adhie M Massardi, PSSI mencari tahu berapa jumlah selongsong peluru gas air mata, yang ada di dalam stadion Kanjuruhan bukannya botol miras. Sebab tembakan gas air mata itu yang disinyalir membuat korban jiwa berjatuhan.  

“Harusnya lapor dapat berapa puluh selongsong gas air mata yang jadi sebab kematian Aremania @mohmahfudmd harus hentikan ini PSSI,” sentil Adhie M Massardi kepada Mahfud MD.


Reaksi & Komentar

أَوْ كَالَّذِي مَرَّ عَلَىٰ قَرْيَةٍ وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَىٰ عُرُوشِهَا قَالَ أَنَّىٰ يُحْيِي هَٰذِهِ اللَّهُ بَعْدَ مَوْتِهَا ۖ فَأَمَاتَهُ اللَّهُ مِائَةَ عَامٍ ثُمَّ بَعَثَهُ ۖ قَالَ كَمْ لَبِثْتَ ۖ قَالَ لَبِثْتُ يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ ۖ قَالَ بَل لَّبِثْتَ مِائَةَ عَامٍ فَانظُرْ إِلَىٰ طَعَامِكَ وَشَرَابِكَ لَمْ يَتَسَنَّهْ ۖ وَانظُرْ إِلَىٰ حِمَارِكَ وَلِنَجْعَلَكَ آيَةً لِّلنَّاسِ ۖ وَانظُرْ إِلَى الْعِظَامِ كَيْفَ نُنشِزُهَا ثُمَّ نَكْسُوهَا لَحْمًا ۚ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ قَالَ أَعْلَمُ أَنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ البقرة [259] Listen
Or [consider such an example] as the one who passed by a township which had fallen into ruin. He said, "How will Allah bring this to life after its death?" So Allah caused him to die for a hundred years; then He revived him. He said, "How long have you remained?" The man said, "I have remained a day or part of a day." He said, "Rather, you have remained one hundred years. Look at your food and your drink; it has not changed with time. And look at your donkey; and We will make you a sign for the people. And look at the bones [of this donkey] - how We raise them and then We cover them with flesh." And when it became clear to him, he said, "I know that Allah is over all things competent." Al-Baqarah ( The Cow ) [259] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi