BANDA ACEH – Israel menyerang Suriah dan Iran pada Sabtu (26/10/2024).
Kantor berita Pemerintah Suriah, SANA, melaporkan Israel meluncurkan serangan udara ke Suriah dari Dataran Tinggi Golan yang diduduki dan Lebanon pada Sabtu (26/10/2024).
Mengutip sebuah sumber militer yang tidak disebutkan namanya, SANA menyebut, serangan Israel pada sekitar pukul 02.00 waktu setempat itu menargetkan posisi-posisi militer di Suriah tengah dan selatan.
“Serangan tersebut mendorong Suriah untuk mengaktifkan pertahanan udaranya,” lapor SANA.
Serangan itu terjadi bersamaan ketika Israel mengumumkan telah meluncurkan serangan presisi di Iran.
Iran dan Suriah adalah sekutu dalam apa yang disebut “poros perlawanan” yang juga mencakup Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Gaza.
“Pertahanan anti-pesawat kami menghadapi target-target musuh di langit sekitar Damaskus,” jelas SANA di Telegram. SANA sebelumnya telah melaporkan “suara ledakan” di sekitar ibu kota Suriah, Damaskus. Israel tercatat bukan kali ini saja pernah menyerang Suriah.
Serangan Israel pada 23 Agustus lalu ke Suriah bahkan dilaporkan oleh Observatorium Suriah untuk HAM telah menewaskan tiga orang. Menurut mereka, serangan Israel kala itu menargetkan posisi tentara Suriah dan sekutunya, Hezbollah Lebanon.
Irak Tangguhkan Lalu Lintas Udara di Semua Bandara
Akibat serangan Israel ke Iran, Irak menangguhkan lalu lintas udara di semua bandara pada Sabtu (26/10/2024).
Kantor berita resmi Irak, INA, melaporkan Irak menangguhkan semua lalu lintas udara di bandara-bandaranya hingga pemberitahuan lebih lanjut setelah Israel melancarkan serangan udara terhadap Iran.
“Karena ketegangan regional, lalu lintas udara Irak telah ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut untuk menjaga keselamatan penerbangan sipil di wilayah udara Irak,” kata Kementerian Transportasi Irak dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan INA.
Sementara itu, Media Timur Tengah Al Jazeera melaporkan, dua pihak yang tengah bertikai, yakni Iran dan Israel telah menutip wilayah udara mereka menyusul adanya serangan dari Israel.
Sebuah peringatan yang dikeluarkan untuk para pilot mengatakan, otoritas Iran telah menutup wilayah udara negara itu menyusul serangan Israel.
Belum jelas berapa lama penutupan itu akan berlangsung.
“Pihak berwenang Israel juga telah menutup wilayah udara Israel hingga pukul 08.30 waktu setempat (05,30 GMT),” lapor Al Jazeera dengan mengutip keterangan dari media Israel.
Israel seperti diketahui telah mengonfirmasi serangan ke Iran pada Sabtu. Militer Israel mengatakan, pihaknya melakukan “serangan tepat” terhadap target militer di Iran.
“Militer Israel saat ini sedang menyerang dengan presisi target-target militer di Iran sebagai tanggapan atas serangan rezim Iran yang terus berlanjut terhadap Negara Israel selama beberapa bulan terakhir,” kata Juru Bicara Israel untuk Wilayah Arab, Avichay Adraee, dikutip dari Al Jazeera.
Ia menambahkan, Militer Israel telah memberlakukan keadaan siaga secara ofensif dan defensif selagi mengikuti perkembangan dari Iran dan proksinya.
“Militer Israel sedang melakukan penilaian situasi yang sedang berlangsung dan pada tahap ini, tidak ada perubahan dalam instruksi Komando Front Depan. Kami harus terus waspada dan mematuhi instruksi dari Komando Front Depan untuk menginformasikan kepada publik setiap perkembangan baru dengan segera,” jelas dia sehabis Israel serang Iran.
Serangan Israel ini sebelumnya telah dikhawatirkan bakal terjadi karena bisa memicu eskalasi konflik di Timur Tengah.
Israel memang telah bersumpah untuk menanggapi serangan ratusan rudal Iran pada 1 Oktober lalu. Namun, di sisi lain, Iran telah beberapa kali memperingatkan akan membalas jika Israel meluncurkan serangan ke wilayah mereka.
“Setiap serangan terhadap infrastruktur di Iran akan memancing respons yang lebih kuat,” ungkap Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, sebagaimana disiarkan televisi Pemerintah Iran pada Selasa (8/10/2024).
Korps Garda Revolusi Iran pada Selasa (1/10/2024) mengancam akan melakukan “serangan dahsyat atau menghacurkan” terhadap Israel jika Israel membalas serangan rudal Iran.