Sabtu, 16/11/2024 - 03:30 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Ivan Sugianto Dicurigai Pakai Pemeran Pengganti saat Ditangkap, Polrestabes Surabaya Membantah New

BANDA ACEH – Penangkapan Ivan Sugianto pengusaha Surabaya viral paksa siswa sujud dan mengonggong jadi sorotan publik.Setelah beredar isu dugaan jika sosok Ivan Sugianto ditangkap bukanlah orang ‘asli’nya melainkan orang lain.

Hal tersebut karena publik melihat perbedaan dari fisik Ivan Sugianto asli dan yang ditangkap berbeda.

Namun tudingan liar publik tersebut dibantah tegas oleh Polrestabes Surabaya, Jumat (15/11/2024) melansir dari Surya.co.id.

Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty Nainggolan memastikan Ivan Sugianto yang ditangkap dan ditahan asli. 

Ivan ini adalah pengusaha hiburan malam di Surabaya yang marah-marah dan memaksa siswa SMA Gloria 2 bersujud dan menggonggong di hadapannya. 

Dia mulai ditahan di rumah tahanan negara Polrestabes Surabaya pada Kamis (14/11/2024).

Hanya saja, banyak netizen di media sosial X (Twitter) meragukan apakah sosok yang ditangkap itu benar-benar Ivan. 

Keraguan ini muncul, karena beredarnya foto-foto Ivan sebelum terlibat masalah dengan sejumlah pejabat kepolisian. 

Bahkan, ada netizen yang berlagak seperti ahli cocoklogi, mencocokkan ciri-ciri Ivan dari foto-foto lamanya dengan penampilan saat ditangkap.

“Tugas polisi adalah melakukan penindakan hukum. Mau netizen bilang kami bagaimana, itu urusan netizen. Mau kami klarifikasi kayak gimana, tetap nanti blunder sama netizen,” tutur Rina, Jumat (15/11/2024).

Rina lantas menegaskan, proses kedatangan Ivan hingga ditahan di Polrestabes Surabaya bisa disaksikan banyak awak media. 

Semua wartawan diperbolehkan mengambil foto dan video, mulai turun dari mobil lalu masuk diperiksa di kantor Reskrim unit  Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), hingga dikeler masuk tahanan.

“Soal katanya itu pakai stuntman, itu pakai orang-orangan, atau apa, silakan. Yang pasti kami sudah laksanakan tugas, dia (Ivan Sugianto) sudah ditahan di Polrestabes Surabaya,” tegas Rina.

Rina juga menanggapi terkait kabar-kabar miring. Misalnya soal tudingan dari netizen yang menyebut Ivan bakal tetap hidup enak di penjara, karena kenal banyak pejabat di kepolisian. 

Rina menegaskan lagi, semua ruang tahanan Polrestabes Surabaya tidak ada fasilitas yang istimewa. Tidak ada kasur, dan tidak ada yang terpasang AC.

“Fasilitasnya cuma makan dua kali sehari. Bisa ditanyakan orang yang pernah masuk penjara,” ucapnya.

Kasus ini bermula saat Ivan Sugianto bersama sejumlah temannya mendatangi SMA Gloria 2 Surabaya untuk melabrak seorang siswa berinisial EH. Peristiwa itu terjadi pada 21 Oktober 2024, di depan gerbang sekolah.

Ivan marah karena merasa anaknya di SMA Cita Hati dihina sejumlah siswa SMA Kristen Gloria 2, terutama korban berinisial EH. 

Ivan menyebut, EH mengolok-olok anaknya mirip pudel atau anjing. 

Kemudian, Ivan memaksa siswa tersebut berlutut, meminta maaf dan menggonggong.

Keributan itu disaksikan orang tua EH. Ibu EH sampai pingsan. Pihak sekolah kemudian mengajak Ivan dan korban untuk mediasi. 

Ivan saat mediasi meminta EH untuk kembali berlutut, minta maaf dan menggonggong seperti anjing. 

Berdasarkan hal tersebut, SMA Gloria 2 membuat laporan pengaduan masyarakat ke Polrestabes Surabaya.

Ternyata Ivan saat menyuruh EH bersujud, meminta dan menggonggong di depan gerbang sekolah ada yang merekam. 

Rekaman itu tersebar luas. Setiap hari Ivan memikirkan aksi arogansinya viral. Terlebih saat pihak sekolah membuat laporan.


Reaksi & Komentar

وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ البقرة [148] Listen
For each [religious following] is a direction toward which it faces. So race to [all that is] good. Wherever you may be, Allah will bring you forth [for judgement] all together. Indeed, Allah is over all things competent. Al-Baqarah ( The Cow ) [148] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi