Jumat, 15/11/2024 - 16:47 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Jawaban Menohok Anies Soal Menko Luhut Usir Pengkritik Pemerintah dari Indonesia

BANDA ACEH  – Baru-baru Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan menjadi sorotan lantaran mengusir para pengkritik Pemerintah dari Indonesia. 

Hal tersebut menjadi sorotan beberapa pihak, salah satunya adalah Capres nomor urut 1 Anies Baswedan

Anies tak sependapat dengan apa yang dikatakan oleh Luhut. Menurutnya kritik teehadap pemerintah harus ditanggapi dengan bijak bukan sebaliknya. “Ini pengalaman saya di pemerintahan.

 Ketika kita berada di dalam pemerintahan, maka pertanyaan, komentar, kritik itu harus dipandang sebagai proses pembelajaran pada publik,” ujar Anies Baswedan kepada awak media di Depok, dikutip Sabtu (16/3/2024). 

 Ia juga mencontohkan dirinya saat mendapatkan pertanyaan banyak dari media. 

Menurutnya semua pertanyaan kepada pemerintah haruslah dijawab. “Seperti sekarang, saya sedang ditanya sama teman-teman media. Pertanyaan teman media, kritik teman media, itu adalah bahan untuk saya jawab, untuk saya menjelaskan,” jelas Anies.

 “Sehingga rakyat banyak akan mendengar nanti bagaimana kebijakan pemerintah itu penjelasannya lebih lengkap. 

Dengan ada komentar pertanyaan, kritik, sanggahan, di situlah pentingnya dalam prinsip demokrasi ada kebebasan berbicara,” sambungnya.

 Anies menegaskan bahwa komentar dan kritikan harusnya dijadikan suatu hal yang dapat menghubungkan publik dan pemerintah. 

Sehingga apa yang diinginkan publik dapat dijawab oleh pemerintah. “Jadi kalau ada komentar dan kritik, ini jadikan sebagai kesempatan untuk menjelaskan kepada publik. Tapi bukan kemudian yang terhindar dari salah,” ungkapnya.  

Ia pun menjelaskan tentang prinsip-prinsip dasar demokrasi yang ada di Indonesia. “Prinsip dasar demokrasi minimal tiga. 

Satu kebebasan berbicara, khususnya mengkritik pemerintah. Kedua, pemilu yang adil jujur bebas, yang ketiga adalah adanya ruang bagi oposisi,” beber Anies.  

“Jadi memang segalanya sifatnya seimbang, nah jadi saya melihat itu bagian dari prinsip dasar demokrasi,” lanjutnya. 

Diberitakan sebelumnya, Menko Marves, Luhut pernah mengungkapkan rasa kesalnya kepada pengkritik pemerintah. 

Luhut meminta agar orang yang selalu memberikan kritikan negatif agar dapat pergi dari Indonesia. “Ini e-Katalog gak boleh berhenti. Masih terus kita perbaiki sana sini. Kalo sempurna pasti belum lha.

 Kalo sempurna itu di surga lah. Siapa yang mau ke surga, silahkan duluan,” kata Luhut. “Jadi banyak perubahan, tapi banyak kurang, iya tapi terus kita perbaiki. Jadi saya berharap kita semua harus bangga jadi orang Indonesia,” tutupnya


Reaksi & Komentar

تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۘ مِّنْهُم مَّن كَلَّمَ اللَّهُ ۖ وَرَفَعَ بَعْضَهُمْ دَرَجَاتٍ ۚ وَآتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ ۗ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ مَا اقْتَتَلَ الَّذِينَ مِن بَعْدِهِم مِّن بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَلَٰكِنِ اخْتَلَفُوا فَمِنْهُم مَّنْ آمَنَ وَمِنْهُم مَّن كَفَرَ ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ مَا اقْتَتَلُوا وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يُرِيدُ البقرة [253] Listen
Those messengers - some of them We caused to exceed others. Among them were those to whom Allah spoke, and He raised some of them in degree. And We gave Jesus, the Son of Mary, clear proofs, and We supported him with the Pure Spirit. If Allah had willed, those [generations] succeeding them would not have fought each other after the clear proofs had come to them. But they differed, and some of them believed and some of them disbelieved. And if Allah had willed, they would not have fought each other, but Allah does what He intends. Al-Baqarah ( The Cow ) [253] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi