BANDA ACEH -Jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe akan diterbangkan dari Bandara Soekarno Hatta ke Jayapura, Papua pada Kamis (28/12) pukul 01.00 WIB dini hari. Jenazah Lukas saat ini masih berada di Rumah Duka RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
“Memang penerbangan dikatakan jam 12.00 (malam), tetapi tadi kami dapat informasi dari airline (maskapai), jadi jam 01.00 subuh, Kamis, dan nanti landing di Papua jam 07.00 pagi,” kata pengacara Lukas Enembe, Petrus Bala Pattyona di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa (26/12) malam.
Setibanya di Papua, lanjut Petrus, akan dilakukan penghormatan terhadap jenazah Lukas Enembe. Petrus juga telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian terkait kepulangan jenazah Lukas Enembe.
“Nanti, sampai di sana (Papua), karena beliau adalah mantan gubernur yang sangat berjasa, mungkin ada acara protokoler. Seremoninya seperti apa? Saya belum tahu,” ucap Petrus.
Diberitakan sebelumnya, Mantan Gubernur Papua sekaligus terpidana kasus korupsi Lukas Enembe meninggal dunia di usia 56 tahun, saat menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Selasa (26/12).
Pengacara Lukas Enembe, Antonius Eko Nugroho menceritakan detik-detik meninggalnya mendiang Lukas Enembe. Berdasarkan keterangan pihak keluarga, Lukas Enembe sempat berdiri dan memegang pinggang.
“Menurut keterangan keluarga mendiang, yang setia mendampingi dan merawat beliau, Bapak Pianus Enembe, sebelum meninggal, Bapak Lukas minta berdiri, kemudian Bapak Pianus membantu Pak Lukas untuk berdiri, dengan memegang pinggang Bapak Lukas, tidak lama berdiri, Bapak Lukas menghembuskan nafas terakhirnya,” ujar Antonius.
Antonius menyebut, berdasarkan keterangan Pianus, sikap mendiang Lukas yang meminta berdiri, menunjukkan bahwa beliau kuat dan tidak bersalah.
“Begitu, Bapak Lukas tidak bernafas lagi, langsung kami tidurkan dan memanggil dokter. Sudah diberikan tindakan, namun Bapak sudah meninggal,” pungkas Antonius menirukan keterangan Pianus.