Jumat, 15/11/2024 - 21:53 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Jika Tak Ada Respons dari Pemerintah, PMII Bandung Bakal Gelar Aksi Lebih Besar Tolak Kenaikan BBM

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Aksi menolak kenaikan BBM subsidi dilakukan Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Bandung dengan melakukan long march dan unjuk rasa di depan Gedung Sate Jl Diponegoro Kota Bandung, Senin (5/9). Jika tak ada respons dari pemerintah, mereka akan menggelar aksi yang lebih besar.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Koordinator lapangan aksi demonstrasi, Harry Ahmad Gunawan mengatakan, aksi tersebut diikuti oleh sekitar 200 mahasiswa. Mereka menyampaikan penolakan kenaikan BBM bersubsidi dengan berbagai cara.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Anggota dan kader melakukan penyampaian-penyampaian aspirasi dan keresahan yang disampaikan lewat orasi, puisi dan teatrikal,” ucap Harry, dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Menurut dia, kenaikan BBM subsidi semakin membuat hidup rakyat makin sulit, khususnya dalam hal ekonomi. Mengingat, saat ini keterpurukan pascadihantam pandemi Covid-19 belum sepenuhnya pulih.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“(Aksi) ini membuktikan komitmen PMII Kota Bandung terhadap keberpihakan isu kerakyatan,” tegasnya.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Pada waktu yang sama, Ketua PMII Kota Bandung, Maulana Yusuf, menilai aksi demonstrasi dan long march ini menjadi langkah awal pihaknya dalam menolak kenaikan harga BBM subsidi. Ia berharap aspirasi yang disampaikan PMII segera direspons oleh Pemerintah.

Berita Lainnya:
PKS Siapkan Bantuan Hukum untuk Cawagub Suswono jika Benar Dipolisikan
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Kami akan terus kawal sampai tuntas. Jika aksi massa kali ini tidak juga dapat direspons oleh pemerintah maupun DPRD Jabar, kami siap turun aksi kembali bersama masyarakat, khususnya para kelompok Ojek Bandung Raya (KOBR),” tambah Yusuf.

Adapun tuntutan yang dilayangkan oleh PMII Kota Bandung pada aksi massa kali ini adalah pertama, menolak kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi karena akan mengorbankan  kondisi ekonomi rakyat, terutama masyarakat kelas menengah ke bawah dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), yang belum sepenuhnya pulih akibat terpaan Pandemi Covid-19,

Kedua, meminta pemerintah untuk mencabut kebijakan kenaikan tarif BBM disetiap jenisnya.

Ketiga, mendesak pemerintah untuk memberantas mafia di sektor minyak, gas (migas) dan pertambangan dengan melakukan penegakan hukum yang adil dan transparan dari hulu ke hilir.

Keempat, meminta peninjauan kembali persoalan kebijakan program BLT, karena tidak sesuai dengan  langkah solusi terhadap peningkatan dan kestabilan daya beli masyarakat,

Berita Lainnya:
Menteri dan Wamen Kabinet Merah Putih Tiba di Akmil Magelang Mengenakan Baju Putih

Tak hanya itu, PC PMII Kota Bandung pun mengajukan 5 solusi bagi pemerintah terkait kondisi yang dipicu oleh kenaikan BBM.

Yaitu memperbaiki dan memperkuat data kondisi ekonomi rakyat sehingga penyaluran BBM bersubsidi  dapat tepat sasaran, yakni kepada masyarakat kelas menengah ke bawah dan pelaku UMKM.

Lalu membatasi penerima manfaat BBM bersubsidi untuk jenis kendaraan tertentu seperti kendaraan  roda dua, angkutan umum dan angkutan logistik. Pembatasan BBM bersubsidi ini harus disertai dengan pengawasan yang ketat agar tidak terjadi kebocoran penyaluran BBM bersubsidi ke sektor  industri, pertambangan dan perkebunan.

Kemudian mengalokasikan pendapatan yang besar (windfall income) dari kenaikan harga komoditas Sumber  Daya Alam (SDA) di pasar global seperti batubara dan sawit untuk menambal subsidi BBM.

Selanjutnya, melakukan realokasi anggaran belanja kementerian/lembaga yang tidak produktif untuk menopang subsidi BBM.

Terakhir, mendorong percepatan transisi energi dari energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT) yang lebih  ramah lingkungan sebagai solusi ketahanan energi jangka panjang. 


Reaksi & Komentar

وَلَا تَجْعَلُوا اللَّهَ عُرْضَةً لِّأَيْمَانِكُمْ أَن تَبَرُّوا وَتَتَّقُوا وَتُصْلِحُوا بَيْنَ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ البقرة [224] Listen
And do not make [your oath by] Allah an excuse against being righteous and fearing Allah and making peace among people. And Allah is Hearing and Knowing. Al-Baqarah ( The Cow ) [224] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi