Jumat, 15/11/2024 - 08:42 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Jimly Sebut Kecurangan Pemilu Selalu Terjadi Sejak Orde Baru

image_pdfimage_print

BANDA ACEH –  Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Indonesia Jimly Asshiddiqie mengatakan kecurangan pemilu selalu terjadi sejak Orde Baru. Pernyataan ini merespons dugaan kecurangan Pemilu 2024 yang berujung isu pengajuan hak angket oleh DPR.”Pelanggaran yang biasa disebut kecurangan masif selalu terjadi dalam pemilu sejak Orde Baru,” ujar Jimly dalam keterangan tertulis, Ahad, 25 Februari 2024.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Jimly mengatakan kecurangan itu berlanjut dalam pemilu pertama era Reformasi pada 1999.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Sejak dimulainya pemilihan presiden atau pilpres secara langsung pada 2004 dan praktik pemilu serentak pada 2024, Jimly mengatakan pelanggaran masif selalu terjadi. Bahkan, dia menilai pelanggaran itu cenderung makin meningkat.

Berita Lainnya:
Prabowo Tunjuk Budi Gunawan sebagai Ketua Kompolnas, Tito Karnavian jabat Wakil
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Termasuk ketika dimulainya praktik sistem suara terbanyak tahun 2009 yang menyebabkan caleg internal parpol saling bersaing sendiri-sendiri,” ujar Jimly.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi atau MK dan Majelis Kehormatan MK itu menilai puncak kecurangan terjadi pada pemilu serentak 2024 yang menyebabkan perhatian terpusat ke pilpres. Menurut Jimly, pelanggaran terstruktur, sistematis dan masif atau TSM sering terjadi dalam praktik di pilkada, terutama pemilihan bupati dan pemilihan wali kota.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Karena perhatian tertuju ke pemilihan presiden atau pilpres, Jimly menilai muncul persepsi umum pada pemilu 2024, kecurangan terjadi karena faktor Presiden Jokowi. “Sehingga dinamika Politik di sekitar proses dan hasil pemilu 2024 berkembang makin tegang dan penuh emosi,” kata Jimly.

Berita Lainnya:
Mahfud MD Minta Kejagung Periksa Ketua PN Surabaya
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Jimly mengajak publik menurunkan emosi dan meningkatkan semangat musyawarah untuk menemukan kebenaran dan keadilan dari aneka perbedaan. Ia menilai perbedaan itu muncul karena perbedaan data dan informasi, perbedaan perspektif atau sudut pandang, atau perbedaan kepentingan.

“Ketiganya dapat dipertemukan dengan musyawarah dan pedebatan rasional di ruang sidang untuk kepentingan yang lebih besar yaitu kemajuan peradaban dalam kehidupan berbangsa bernegara,” ujar Jimly.


Reaksi & Komentar

يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْأَهِلَّةِ ۖ قُلْ هِيَ مَوَاقِيتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ ۗ وَلَيْسَ الْبِرُّ بِأَن تَأْتُوا الْبُيُوتَ مِن ظُهُورِهَا وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنِ اتَّقَىٰ ۗ وَأْتُوا الْبُيُوتَ مِنْ أَبْوَابِهَا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ البقرة [189] Listen
They ask you, [O Muhammad], about the new moons. Say, "They are measurements of time for the people and for Hajj." And it is not righteousness to enter houses from the back, but righteousness is [in] one who fears Allah. And enter houses from their doors. And fear Allah that you may succeed. Al-Baqarah ( The Cow ) [189] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi