Jumat, 15/11/2024 - 15:36 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Jokowi Minta Masyarakat Berhemat, Pemerintah Disarankan Mawas Diri

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu meminta masyarakat untuk bisa lebih berhemat dan menabung untuk mengantisipasi segala kemungkinan krisis di masa depan. 

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Pernyataan dari Jokowi ini mendapat respon dari Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Sultan B Najamudin.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Menurut Najamudin, permintaan Presiden Jokowi memang sangat penting diperhatikan oleh semua elemen bangsa di tengah situasi ekonomi global yang masih terkoreksi akibat beberapa krisis politik dan pemanasan global.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Akan tetapi kata Najamudin, untuk berhemat juga harus dilakukan oleh pemerintah. “Hemat dan menabung adalah etos kemakmuran yang harus dibudayakan, tak terkecuali kepada pemerintah sendiri,” ucapnya mengutip dari Wartaekonomi–jaringan Suara.com, Senin (23/5/2022). 

Berita Lainnya:
USK Kukuhkan Empat Profesor Baru
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Masyarakat khususnya kelas menengah harus mempertimbangkan permintaan presiden tersebut dengan melakukan rencana pengelolaan keuangan yang baik. Budayakan investasi dan menabung, bukan justru membiasakan diri untuk boros dan utang.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Permintaan penting presiden ini juga harus menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah. Masyarakat tentu ingin pemerintah mawas diri dengan kebijakan anggaran yang selalu menuai kontroversi selama ini,” tambahnya.

Berita Lainnya:
Ivan Sugianto Duduk Santai Seperti Pejabat Polres Surabaya, Polisi: Fokus, Jangan Digiring ke Mana-Mana
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Ditambahkan Najamudin, kebiasaan menerbitkan surat utang secara tidak proporsional dan pemborosan anggaran APBN pada proyek yang tidak diprioritaskan harus segera dievaluasi.

“Termasuk pembebanan kebutuhan anggaran pembangunan Ibu kota Negara (IKN) kepada APBN yang selalu defisit. Kami sepakat bahwa seluruh elemen bangsa harus memiliki sense of crisis, tapi penting bagi pemerintah untuk mawas diri dan meninjau kembali rencana proyek yang tidak related. Kami harap pembangunan IKN sebaiknya ditunda,”


Reaksi & Komentar

إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَىٰ مِن بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ ۙ أُولَٰئِكَ يَلْعَنُهُمُ اللَّهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللَّاعِنُونَ البقرة [159] Listen
Indeed, those who conceal what We sent down of clear proofs and guidance after We made it clear for the people in the Scripture - those are cursed by Allah and cursed by those who curse, Al-Baqarah ( The Cow ) [159] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi