Jumat, 15/11/2024 - 12:23 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Jokowi Minta Menterinya Setop Bicara Penundaan Pemilu, Fadli Zon: Sebuah Langkah Bijak

image_pdfimage_print

-Ketegasan akhirnya mulai ditunjukan Presiden Joko Widodo terkait wacana penundaan pemilu yang telah bikin gaduh masyarakat. Jokowi secara tegas melarang para menterinya untuk bicara soal isu penundaan pemilu ini ke publik.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Hal ini dinilai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, sebagai putusan yang bijak. Terlebih pemerintah, DPR, dan KPU sudah bersepakat soal tanggal pelaksanaan Pemilu 2024.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Itu sebuah langkah yang bijak, karena pemilu itu sudah ada jadwalnya dan jadwal itu sudah disepakati oleh DPR maupun pemerintah yaitu tanggal 14 Februari 2024,” ucap Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/4).

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Lebih lanjut, Fadli Zon meminta para menteri Jokowi untuk fokus dalam merealisasikan program. Supaya saat Jokowi mengakhiri jabatannya pada 2024, semua program sudah tuntas dijalankan.

Berita Lainnya:
Calon Wakil Menteri Era Prabowo Ungkap Gibran Tak Sedikitpun Beri Arahan
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Sebaiknya fokus saja para menteri adalah untuk menyelesaikan apa yang menjadi rencana program realisasi program-program ke depan. Waktunya kan tinggal sebentar lagi, apa yang belum diimplementasikan, yang menjadi target, harus diselesaikan,” imbuhnya.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Menurut Fadli Zon, jangan sampai waktu yang tersisa 2 tahun lagi ini justru habis dengan kegaduhan yang sebenarnya merupakan pepesan kosong. Terlebih jadwal pemilu sudah ada dan sudah disepakati.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Fadli menambahkan, apa yang disampaikan Jokowi menjadi bukti sekaligus penegasakan bahwa tidak ada permintaan dari pihak pemerintah terkait penundaan pemilu. Begitu juga dengan pribadi Jokowi.

“Artinya selama ini pernyataan Pak Jokowi sendiri kan tidak ada yang meminta penundaan, itu yang saya tahu. Dari menterinya kan yang meminta penundaan. Kecuali dari beliau langsung, tetapi setahu saya tidak ada pernyataan dari Pak Jokowi itu,” paparnya.

Berita Lainnya:
Viral Baliho Kampanye Ridwan Kamil Pakai Jersey Persib Bandung, Ini Tanggapan Ketum Jakmania

“Dan permintaan itu menurut saya logis rasional harus didukung sehingga kita tidak akan dengar lagi menteri-menteri sibuk urusan penundaan pemilu, karena itu bukan tupoksinya mereka,” tegas Fadli Zon.

Dalam rapat kabinet pada Selasa kemarin (5/4), Presiden Jokowi meminta para menteri untuk lebih sensitif dan memiliki empati terhadap kesulitan rakyat yang disebutnya terimbas dari situasi global saat ini.

Jokowi juga meminta para menteri tidak membuat polemik di masyarakat. Terutama terkait soal polemik penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.

“Jangan menimbulkan polemik di masyarakat, fokus pada bekerja dalam penanganan kesulitan yang kita hadapi. Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan lagi mengenai urusan penundaan, urusan perpanjangan. Ndak,” tegas Jokowi yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (6/4).


Reaksi & Komentar

بِئْسَمَا اشْتَرَوْا بِهِ أَنفُسَهُمْ أَن يَكْفُرُوا بِمَا أَنزَلَ اللَّهُ بَغْيًا أَن يُنَزِّلَ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ عَلَىٰ مَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ ۖ فَبَاءُوا بِغَضَبٍ عَلَىٰ غَضَبٍ ۚ وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ مُّهِينٌ البقرة [90] Listen
How wretched is that for which they sold themselves - that they would disbelieve in what Allah has revealed through [their] outrage that Allah would send down His favor upon whom He wills from among His servants. So they returned having [earned] wrath upon wrath. And for the disbelievers is a humiliating punishment. Al-Baqarah ( The Cow ) [90] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi