Jumat, 15/11/2024 - 13:54 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Jokowi Tolak Gantikan Megawati Sebagai Ketum PDIP

BANDA ACEH –  Presiden Joko WIdodo (Jokowi) mengaku akan pulang kampung ke Solo, Jawa Tengah (Jateng), usai masa jabatannya sebagai presiden berakhir pada Oktober 2024.Jokowi juga mengklaim tidak tertarik menggantikan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketum PDI-P dan juga enggan menjadi Sekjen PBB.

Jokowi menegaskan keinginannya untu kembali menjadi ‘rakyat biasa’ usai masa jabatannya sebagai Presiden berakhir.

Hal itu disampaikan Jokowi saat melaksanakan kunjungan kerja ke Pasar Pagi Purworejo, Kabupaten Purworejo, Jateng, pada Selasa (2/1/2024).

Selain mengecek harga bahan-bahan pokok, Jokowi bersama Iriana juga memborong sejumlah barang dagangan di pasar tersebut.

Dalam kesempatan itu, Jokowi pun mengaku akan menolak bila nanti ia ditawari menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Bangsa-bangsa (PBB).

“Jadi rakyat biasa, kembali ke mana? Ke Solo,” kata Jokowi, dikutip dari TribunSolo.com.

Selain itu, Jokowi menambahkan, dia pun tidak tertarik untuk menggantikan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum (Ketum) PDI-P, meski kakak kandung Megawati, Guntur Soekarnoputra, telah melontarkan gagasan tersebut.

Menurutnya, ada banyak anak muda berpotensi untuk mengisi posisi tersebut.

Sebelumnya, beredar video di media sosial yang menarasikan Presiden Jokowi bakal ditunjuk sebagai Sekjen PBB.

Dalam video yang beredar pada awal 2023, Jokowi dinarasikan ditunjuk langsung sebagai Sekjen PBB oleh Antonio Guterres yang merupakan Sekjen PBB saat ini.

Meski begitu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah menyatakan bahwa video yang beredar tersebut merupakan hoaks alias berita bohong.


Reaksi & Komentar

يَسْأَلُونَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيهِ ۖ قُلْ قِتَالٌ فِيهِ كَبِيرٌ ۖ وَصَدٌّ عَن سَبِيلِ اللَّهِ وَكُفْرٌ بِهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَإِخْرَاجُ أَهْلِهِ مِنْهُ أَكْبَرُ عِندَ اللَّهِ ۚ وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ ۗ وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّىٰ يَرُدُّوكُمْ عَن دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا ۚ وَمَن يَرْتَدِدْ مِنكُمْ عَن دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَٰئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۖ وَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ البقرة [217] Listen
They ask you about the sacred month - about fighting therein. Say, "Fighting therein is great [sin], but averting [people] from the way of Allah and disbelief in Him and [preventing access to] al-Masjid al-Haram and the expulsion of its people therefrom are greater [evil] in the sight of Allah. And fitnah is greater than killing." And they will continue to fight you until they turn you back from your religion if they are able. And whoever of you reverts from his religion [to disbelief] and dies while he is a disbeliever - for those, their deeds have become worthless in this world and the Hereafter, and those are the companions of the Fire, they will abide therein eternally. Al-Baqarah ( The Cow ) [217] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi