BANDA ACEH -Pemerintah terlalu ambisius dengan proyek pembangunan Ibukota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur yang hingga kini belum mendapatkan kejelasan investor.
Apalagi perayaan 17 Agustus 2024 mendatang bakal diselenggarakan di IKN.
Kondisi tersebut otomatis Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) bekerja ekstra keras untuk melaksanakan rencana tersebut.
?”Intinya ini terlalu ambisius, kompleks baik dari sisi waktu, target, proses dan sebagainya,” kata Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Hanteru Sitorus kepada wartawan, Senin (3/6).
Politikus PDIP menyarankan pemerintah memanggil Bandung Bondowoso untuk ditunjuk sebagai ketua IKN agar proyek ambisius tersebut bisa segera terwujud.
“Perlu manggil ?Bandung Bondowoso jadi Ketua IKN baru bisa ngejar Agustus (selesai),” sindir Deddy.
Di sisi lain, Deddy berpendapat, mundurnya Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dan Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe lantaran terlalu banyaknya larangan, seperti pengeboran air tanah yang tidak boleh terlalu dalam.
“Terlalu banyak larangan ini itu yang membuat pekerjaan konstruksi lambat. Ini menyulitkan proses konstruksi. Tidak boleh menebang pohon atau mengubah kontur, akhirnya jadi lamban karena akses jalan menjadi rebutan para kontraktor yang memperlambat pekerjaan,” kata Deddy.
Belum lagi para investor yang berpikir ulang untuk investasi di IKN lantaran terlalu banyak syarat yang tidak masuk akal untuk dilaksanakan.
“Syarat green constructor company bikin para kontraktor juga kelabakan karena harus menyesuaikan dengan berbagai persyaratan yang memperlambat pekerjaan,” tutup Deddy.