“Ini adalah aspek-aspek mendasar dari hak atas perumahan. Saya menyadari bahwa keterlibatan masyarakat sering kali tidak terpusat pada pekerjaan perumahan, sehingga saya sangat terkesan dengan aspek proyek ini,” tambahnya.
Kepala Eksekutif World Habitat, David Ireland mengatakan, “Para pemenang penghargaan emas tahun ini menginspirasi kami dengan pendekatan perintis mereka dalam mengatasi tantangan perubahan iklim dan ketidakamanan tenurial, dan kami berharap dapat bekerja sama dengan mereka tahun ini.”
“Proyek hak perumahan di Jakarta telah berhasil membangun kepercayaan masyarakat berisiko dan membekali mereka dengan alat, pengetahuan, dan jaringan solidaritas yang mereka butuhkan untuk menuntut hak atas perumahan yang menjadi hak mereka,” katanya lagi.
Sementara pemenang Silver World Habitat Award 2024 diraih program kelayakhunian pedesaan pemerintah Chile dan La Ciguë, perumahan mahasiswa terjangkau di Jenewa.
Selanjutnya perunggu diperoleh proyek perumahan darurat CO-HATY untuk pengungsi di Ukraina dan layanan prakiraan cuaca DARAJA di Kenya dan Tanzania, serta Nettelbeckplatz, perumahan berkelanjutan, terjangkau, dan dapat diakses di Berlin.
Peraih perunggu lainnya yakni komunitas New Ground Cohousing, lingkungan yang mendukung bagi lansia di Inggris. (*)