BANDA ACEH – Sejumlah perwakilan dari berbagai Perguruan Tinggi (PT) di Aceh hadir ke Universitas Syiah Kuala (USK), dalam rangka pembentukan Computer Security Incident Response Team (CSIRT). Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 13-14 Juli 2023 di Balai Senat USK.
Pelatihan tersebut langsung di bawah kontrol Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Pimpinan Pusdatin, Dwi Basuki mengatakan, di tingkat pusat tim CSIRT untuk dunia pendidikan sudah terbentuk. Untuk itu, pihaknya mendorong dan mendampingi pembentukan tim di tingkat daerah.
“Tim CSIRT yang terbentuk nantinya bertugas merespon atas segala insiden keamanan informasi,” kata Dwi Basuki, Kamis (13/7/2023).
Selama dua hari, Pusdatin memberikan bimbingan teknis, konsultasi, sehingga terbentuk sebuah tim yang bisa cepat dan tepat dalam merespon setiap serangan cyber.
“Termasuk mendampingi pembentukan tim CSIRT serta sharing cara kerjanya. Kita berharap selama dua hari ini bisa menghasilkan hal positif, meningkatkan awareness keamanan,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Pendidikan dan Pembelajaran USK, Profesor Nasaruddin, menyambut baik pelatihan tersebut. Menurutnya, semakin canggih teknologi, maka semakin banyak pula tantangan keamanannya.
“Kami sangat mendukung dengan pembentukan CSIRT. Bisa dikatakan ini semacam tim SAR-nya untuk IT dalam menangkal serangan cyber. Maka kita tidak boleh lalai,” ujar Nazaruddin.
Dirinya menganggap, inisiatif membentuk CSIRT merupakan sebuah terobosan yang sangat berharga. Dengan demikian, PT dapat meminimalisir kemungkinan kecolongan database yang diakibatkan serangan hacker.[]