Jumat, 15/11/2024 - 11:33 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Kasus Afif Ditutup, Orang Tuanya Jadi Begini, Pengamat Beri Kritikan Keras

image_pdfimage_print

BANDA ACEH  – Buntut kasus Afif Maulana yang diduga tewas disiksa polisi ditutup, ternyata menuai reaksi komentar hingga kritikan keras dari beberapa kalangan.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

 Seperti, Pengamat Kebijakan Publik Gigin Praginanto, yang menyatakan, bahwa betapa hancurnya hati orang tua Afif.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

 Bahkan, katanya, masyarakat yang mendambakan polisi sebagai pengayom menjadi hancur. “Betapa hancur hati orang tua Afif dan masyarakat yang mendambakan polisi sebagai pengayom,” kata Gigin dalam keterangannya di aplikasi X @giginpraginanto (1/7/2024).  

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Sebelumnya diberitakan, Kapolda Sumatera Barat (Kapolda Sumbar), Irjen Pol Suharyo katakan, bahwa kasus kematian siswa SMP berinisial Afif Maulana (12) di sungai Batang Kuranji Padang dianggap sudah selesai atau ditutup. 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Katanya, kasus itu bisa dibuka kembali jika ada bukti baru. Bahkan, hasil otopsi memperlihatkan adanya patah tulang iga belakang bagian kiri sebanyak 6 ruas dan patahannya merobek paru-paru. 

Berita Lainnya:
NasDem Tetap Beri Dukungan ke Prabowo-Gibran Meski Kadernya Tak Dipanggil ke Kertanegara
ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Malam pernikahan pertama di suku liar Seorang siswi melahirkan saat pelajaran Penyebab kematiannya adalah karena patah tulang iga dan merobek paru-paru itu,” ujar Suharyono kepada wartawan di Mapolda Sumbar, Minggu (30/6/2024).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

 Sementara untuk hasil visum memperlihat adanya luka lecet, luka memar dan lebam yang diduga akibat telah menjadi mayat. “Keterangan dokter forensik itu lebam mayat akibat telah meninggal beberapa jam sebelumnya,” ucap Suharyono. 

Bahkan, penyelidikan kasus itu sudah selesai. Selain itu, pihaknya masih memberikan kesempatan kepada seluruh pihak menyerahkan bukti baru. 

Sehingga kasusnya bisa dibuka kembali.  “Bisa dibuka lagi kalau ada bukti baru. Kita tidak mau berdasarkan kata-katanya tapi harus dengan bukti,” beber Suharyono. 

Ia juga katakan, bahwa pihaknya menduga AM tewas jatuh ke sungai dan berbenturan dengan benda keras yang menyebabkan tulang iganya patah. Kemudian, dibilangnya, belum ada saksi yang melihat AM terjun dari jembatan atau terpeleset ke sungai.  

Berita Lainnya:
Prabowo Terbitkan Perpres tentang Kabinet Merah Putih, Sekretariat Kabinet Resmi Dibubarkan

Namun demikian, kata Suharyono, berdasarkan keterangan saksi kunci, AM sudah menyatakan niat mau terjun ke sungai untuk menghindari polisi. “Berdasarkan keterangan saksi A, AM berniat terjun dan mengajak saksi A terjun,” jelas Suharyono. 

Saat diamankan, kata Suharyono, A sempat mengatakan ke polisi bahwa ada temannya yang berniat terjun dari atas jembatan. “Namun personel itu tidak menggubrisnya karena tidak yakin ada yang mau terjun. 

Sebab ketinggiannya mencapai 20 meter lebih,” kata Suharyono. Dari kawasan jembatan itu, kata Suharyono diamankan 18 orang terduga tawuran dan salah satunya A. 

Saat tiba di Polsek Kuranji, A kembali memberitahu ke polisi ada temannya yang hendak terjun dari jembatan. “Dari data dan keterangan A itu, dapat disimpulkan AM tidak ada di Polsek Kuranji dan tidak masuk dalam 18 orang yang diamankan,” ujarnya


Reaksi & Komentar

وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَىٰ شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ البقرة [14] Listen
And when they meet those who believe, they say, "We believe"; but when they are alone with their evil ones, they say, "Indeed, we are with you; we were only mockers." Al-Baqarah ( The Cow ) [14] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi