Jumat, 15/11/2024 - 14:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Kata Media Korea Selatan Usai Shin Tae-yong Kalahkan Timnas Mereka

BANDA ACEH –  Pelatih timnas Indonesia asal Korea Selatan Shin Tae-yong menuai sorotan media Korsel usai menggagalkan negara tersebut melaju ke babak semifinal Piala Asia U23 Qatar.Hasil pertandingan Indonesia vs Korea Selatan pada Jumat (26/4/2024) di Stadion Abdullah bin Khalifa di Doha, Qatar, timnas Indonesia menang atas Korea Selatan 11-10 pada babak adu penalti.

Kemenangan timnas Indonesia itu memupus harapan Korea Selatan untuk melaju ke babak semifinal sekaligus tiket Olimpiade Paris 2024.

Untuk kali pertamanya sejak 1988 Korsel gagal ke Olimpiade setelah 9 kali berturut-turut lolos ke perhelatan tersebut. Lantas, apa kata media Korea Selatan soal Shin Tae-yong?

Kata media Korea Selatan soal Shin Tae-yong

Berikut Kompas.com merangkum ulasan media Korea Selatan setelah tentang Shin Tae-yong usai bawa Indonesia kalahkan Korsel:

1. Shin Tae-yong, pelatih Korea Selatan terbaik

Kegagalan timnas Korea Selatan ke Olimpiade Paris 2024 menjadi ironi karena tim tersebut harus kalah melawan timnas yang diasuh oleh pelatih asal negara itu sendiri.

Media Korea, Nate, melalui artikel berjudul “Indonesia asuhan Pelatih Shin Tae-yong menghalangi jalan sepak bola Korea menuju Olimpiade ke-10 berturut-turut, mengulas taktik Shin Tae-yong sebagai pelatih sepak bola.”

Dalam artikel yang tayang pada Jumat (26/4/2024), menyebutkan jika Shin Tae-yong adalah pelatih sepak bola Korea terbaik.

Shin Tae-yong yang dulunya merupakan pemain Seongnam Ilhwa (sekarang Seongnam FC) disebut-sebut memiliki permainan yang cerdas.

Kecerdasannya dalam bermain taktik sepak bola itu membuatnya dijuluki sebagai fox atau rubah tanah.

Shin Tae-yong menerima ulasan positif atas strateginya yang disesuaikan dengan lawan setelah debutnya sebagai pelatih.

2. Shin Tae-yong adalah kelebihan timnas Indonesia

Kehebatan Shin Tae-yong sempat diakui oleh pelatih Korea Selatan U23 Hwang Seon-hong.

Sebelum pertandingan Indonesia melawan Korea Selatan, Hwang Seon-hong mengatakan, kelebihan timnas Indonesia adalah memiliki pelatih Shin Tae-yong.

“Salah satu kelebihan Indonesia adalah dipimpin oleh pelatih Shin Tae-yong. Pelatih Shin sudah lama bersama para pemain. Lawan terorganisir dan solid,” tuturnya, dilansir dari News1 Korea.

Hal itu terbukti selama pertandingan, tim asuhan Shin Tae-yong tidak terintimidasi dengan permainan Korea Selatan.

Sebaliknya, timnas Korea Selatan justru merasa kesulitan dan gagal bermain dengan baik sehingga kerap melakukan kesalahan passing.

Disebutkan pula jika Shin Tae-yong juga mengubah generasi di timnas Indonesia. Susunan pemain yang digunakannya sebagian besar sudah berpengalaman bersama timnas Indonesia.

Shin Tae-yong juga rela terbang ke Eropa untuk mengamati pemain asing dan membujuk mereka untuk bergabung ke timnas Indonesia, seperti Rafael Strike, Ivar Zener, Nathan Joaone, dan Justin Hubner.

3. Shin Tae-yong, pelatih yang dirindukan Korea Selatan

Media Footballist merilis artikel berjudul, “Shin Tae-yong, pelatih yang dirindukan oleh federasi enam tahun lalu, mengubah sejarah sepak bola Korea” pada Jumat (6/4/2024).

Dalam artikel tersebut, Shin Tae-yong disebut telah mengubah nasib Korea Selatan untuk melaju ke Olimpiade ke-10 secara berturut-turut.

Pelatih asal Korea Selatan itu menggagalkan mimpi timnasnya sendiri untuk lolos semifinal Piala Asia U23.

Pelatih berusia setengah abad itu berhasil membuat Korsel terjebak dalam format tiga bek sederhana dan bermain sepak bola dengan fokus pada umpan-umpan panjang.

Sehingga hal itu tidak memiliki peluang lantaran kesenjangan yang lebar antara menyerang dan bertahan.

Di sisi lain, Indonesia menggunakan perpaduan serangan cepat dan dalam yang tepat dan mengarahkan bola ke sekitar kotak penalti Korea.

Taktik Shin Tae-yong itu ibarat deklarasi bahwa Indonesia bukan lagi tim lemah.

Indonesia menciptakan formasi 3-2-4-1 dengan kedua bek sayap berdiri tegak dalam situasi ground ball. Taktik ini mirip dengan sepak bola modern terkini dan merupakan contoh efisien dalam menstabilkan lini belakang sambil secara bertahap memajukan bola ke garis ofensif.

1 2

Reaksi & Komentar

فَبَدَّلَ الَّذِينَ ظَلَمُوا قَوْلًا غَيْرَ الَّذِي قِيلَ لَهُمْ فَأَنزَلْنَا عَلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا رِجْزًا مِّنَ السَّمَاءِ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ البقرة [59] Listen
But those who wronged changed [those words] to a statement other than that which had been said to them, so We sent down upon those who wronged a punishment from the sky because they were defiantly disobeying. Al-Baqarah ( The Cow ) [59] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi