BANDA ACEH – Arman Jais beruntung dia sudah berada di rumah ketika, banjir menggenangi Sepaku yang masuk wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN). Jika tidak, dia bisa terjebak banjir. Walau banjir di IKN ini bukan yang pertama, tapi tetap saja menyusahkan.“Ini pada libur kerja dan hujan baru tadi malam (23/6). Di kampung enggak deras, tetapi di hulu (sungai Sepaku) yang deras,” ucap Arman kepada Mediaetam.com.
Sebelumnya, dirinya berencana tinggal di tempat kerjanya yang juga berada di wilayah Sepaku, beberapa hari. Namun, karena dia ada acara di rumah, dia kembali lebih cepat. Hujan dari Minggu malam pun terus mengguyur hingga Senin pagi. Arman pun mendapati, puluhan rumah sudah tergenang air. Sawah terendam dan jalan utama tergenang air cokelat.
Bolak-balik, banjir menyambangi IKN. Pembukaan lahan dan perubahan tata ruang, membuat banjir jadi akrab di wilayah ini. Hal ini pun dikeluhkan. Apalagi, mereka harus segera mengevakuasi mandiri.
Sementara itu, dari laporan BPBD Penajam Paser Utara, ada ratusan rumah dari empat desa di Kecamatan Sepaku yang terdampak banjir. Di Desa Karang Jinawi ada 68 rumah. Lalu di Desa Suka Raja ada 22 rumah. Sedangkan, di Kelurahan Sepaku ada 117 rumah. Lalu, di Desa Bukit Raya ada 16 rumah.
Saat tetangga-tetangga Arman sibuk mengevakuasi diri ke rumah kerabat, Plt. Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), M. Basuki Hadimuljono, dan Plt. Wakil Kepala Otorita IKN, Raja Juli Antoni, melakukan kunjungan kerja ke Kantor Otorita IKN di Balikpapan pada Senin (24/06/2024).
Melansir dari rilis Otorita IKN, Basuki dan Raja juga melanjutkan perjalanan ke wilayah Nusantara untuk meninjau beberapa progres pembangunan infrastruktur penunjang. Seperti Bendungan Sepaku Semoi, Lokasi Pembangunan IPA Kap. 300 L/Detik (Intake Sepaku), Pembangunan SPAM Sepaku, dan Reservoar. Selain itu rombongan juga meninjau infrastruktur lain di KIPP seperti Kantor Presiden, Kantor Kemenko, serta Memorial Park.
“Kunjungan ini menjadi penting bagi kita semua khususnya bagi saya dan Pak Raja dalam memantau langsung perkembangan pembangunan di lapangan dan mendengarkan langsung aspirasi serta masukan dari para staf. Kami ingin memastikan bahwa seluruh tim bekerja dengan satu tujuan, yaitu membangun Nusantara yang cerdas, hijau, dan melakukan pemerataan pembangunan di Indonesia,” ujar Basuki.