BANDA ACEH | – Pandemi Covid-19 yang membatasi segala aktivitas sosial dan ekonomi, berdampak pada perekonomian. Dampak terbesar dari pandemi juga dirasakan juga oleh kaum perempuan.
“Terutama bagi para perempuan yang menjadi tulang punggung dari keluarga mereka karena mungkin suaminya tidak bekerja atau sudah meninggal dunia,” ujar Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DPW Partai NasDem Aceh, Fevi Desy Noliza dalam keterangan tertulisnya, Minggu (12/6/2022).
Fevy menyebutkan, selama masa pandemi Covid-19, banyak sekali para pekerja perempuan yang mengalami pemutusan hubungan (PHK) baik di sektor formal informal dan juga bagi pekerja migran.
“Belum lagi para pelaku usaha perempuan juga merasakan dampak yang besar dari akan keberlanjutan usaha karena pandemi. Hal ini mengingat tingginya bahan baku dan biaya produksi,” katanya.
Politisi Partai NasDem itu menambahkan, sebagian besar UMKM di Aceh dijalankan oleh perempuan. Hal ini tentu membutuhkan perhatian serius dari para pemangku kebijakan. Karena menurutnya, perempuan memiliki peran besar dalam ketahanan perekonomian keluarga.
“Apalagi bagi mereka yang menjadi tulang punggung keluarga, secara otomatis para kaum perempuan memiliki tanggungjawab ganda dalam menjalani kehidupannya,” sebut Fevi.
Sebagai salah seorang pelaku usaha, Fevi memahami betul bagaimana para perempuan untuk bertahan dalam menjalankan usahanya di tengah pandemi.
“Maka butuh dukungan dan perhatian khusus dari semua elemen agar para pelaku usaha dari kaum perempuan dapat berlangsung demi kehidupan keluarganya. Hal ini agar melindungi mereka dari stigmatisasi, stereotipe serta konstruksi sosial lain yang bahaya bagi perempuan,” ujarnya.
Menurutnya, ada beberapa cara agar keberlangsungan ekonomi bagi perempuan untuk bertahan dan berkembang seperti sebelum pandemi berlangsung.
“Salah satunya adalah dengan meningkatkan kolaborasi pemerintah dan investor dalam mendukung kewirausahaan perempuan,” pungkasnya. []