Sabtu, 16/11/2024 - 02:21 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LINGKUNGAN

Kekeringan Melanda IKN, Warga Sekitar Berebut Air Bersih dengan Pekerja Proyek

BANDA ACEH – Krisis air bersih melanda Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Masyarakat setempat yang mengandalkan sungai sebagai sumber air kini harus berebut dengan para pekerja proyek pembangunan IKN.Kondisi tersebut diungkapkan oleh Forest Campaigner Team Leader Greenpeace Indonesia Arie Rompas.

Dikatakan Arie, masyarakat suku Balik yang mendiami wilayah Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), sangat ketergantungan dengan air sungai. Namun, air bersih kian sulit didapatkan oleh mereka lantaran krisis air yang semakin memburuk di Kalimantan.

“Masyarakat Sepaku yang suku Balik itu mengandalkan air dari sungai-sungai yang ada di situ. Tapi sejak 3 tahun lalu, bertepatan dengan musim kemarauan yang panjang, sudah mulai terjadi kekeringan,” kata Arie kepada Suara.com –jaringan Presisi.co, Jumat (19/7/2024).

Kesulitan air bersih itu tidak hanya dirasakan oleh manusia, tetapi juga hewan ternak serta tanaman pertanian dan perkebunan warga. Bahkan, sambung Arie, sawah warga kini banyak yang mengalami kekeringan.

Sejak pembangunan IKN dimulai, masyarakat kini harus berebut air sungai dengan para pekerja proyek. Ia khawatir, kondisi ini akan memicu konflik perebutan air sungai di kemudian hari.

“Sudah mulai terjadi perebutan air saat ini, terutama air-air yang ada di situ digunakan untuk para pekerja di IKN. Digunakan untuk pembangunan infrastruktur, itu membutuhkan air juga,” kata Arie.

Arie juga mengungkapkan temuannya bahwa sejumlah sumber air di wilayah IKN kini dikontrol. Alhasil, masyarakat yang ingin mengakses air bersih harmembayar terlebih dahulu.

Padahal sebelumnya, masyarakat di wilayah Sepaku bebas memanfaatkan air sungai yang ada di alam.

“Sungai Sepaku itu sumber mereka untuk MCK (mandi, cuci, kakus), kebutuhan-kebutuhan gitu, untuk nyuci, mandi, dan lain-lain, dan air minum juga,” katanya. (*)


Reaksi & Komentar

إِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِي أَن يَضْرِبَ مَثَلًا مَّا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا ۚ فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا فَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِن رَّبِّهِمْ ۖ وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا فَيَقُولُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَٰذَا مَثَلًا ۘ يُضِلُّ بِهِ كَثِيرًا وَيَهْدِي بِهِ كَثِيرًا ۚ وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلَّا الْفَاسِقِينَ البقرة [26] Listen
Indeed, Allah is not timid to present an example - that of a mosquito or what is smaller than it. And those who have believed know that it is the truth from their Lord. But as for those who disbelieve, they say, "What did Allah intend by this as an example?" He misleads many thereby and guides many thereby. And He misleads not except the defiantly disobedient, Al-Baqarah ( The Cow ) [26] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi