Sabtu, 16/11/2024 - 06:33 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Kenapa Pemerintah Belum Umumkan Hari Raya Idul Fitri 1443 H, Padahal Hilal Sudah Lebih 3 Derajat

image_pdfimage_print

Sidang Isbat Awal Syawal 1443 H dipimpin Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan digelar secara hybrid. Sidang ini juga dihadiri perwakilan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam serta Duta Besar (Dubes) negara sahabat.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam keterangan persnya mengatakan sidang Isbat memutuskan hari raya Idul Fitri jatuh pada Senin 2 Mei 2022. Lantas mengapa pemerintah terkesan lambat memutuskan hasil sidang isbat? Padahal ketinggian hilal sudah lebih 3 derajat.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Meski ketinggian hilal di Indonesia sudah lebih 3 derajat, Pemerintah Indonesia tetap menunggu hasil pengamatan langsung atau rukyatul hilal.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kementerian Agama menyampaikan bahwa secara hisab, hilal awal Syawal 1443 Hijriyah di Indonesia dimungkinkan berhasil dirukyat pada hari ini, Minggu (1/5/2022).

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Hal ini disebabkan, berdasarkan perhitungan, posisi bulan pada hari ini yang bertepatan dengan 29 Ramadan 1443 Hijriyah. Sudah berada dalam Kriteria Baru MABIMS (Menteri-Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapore).

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Penjelasan ini disampaikan Anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag Cecep Nurwendaya saat memaparkan posisi hilal secara astronomis (hisab) dalam Seminar Posisi Hilal Penentu Awal Syawal 1443 H di Jakarta.

Berita Lainnya:
Mahasiswi di Manado Ini Dibuat Pingsan, Diperkosa Lalu Direkam oleh 3 Pelaku
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Berdasar hisab Kriteria Baru MABIMS (3-6,4), baik menggunakan elongasi toposentrik maupun geosentrik di Indonesia sudah memenuhi syarat kriteria minimum tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat,” ungkap Cecep.

Dalam seminar yang digelar jelang Sidang Isbat (penetapan) Awal Syawal 1443 Hijriah, pakar astronomi ini menjelaskan, 3-6,4 adalah rumusan kriteria baru MABIMS dalam masalah penentuan awal bulan kamariah. Kriteria ini diputuskan pada 8 Desember 2021 dan telah diterapkan pada awal Ramadan 1443 H/2022 M.

Kriteria tersebut menetapkan bahwa awal bulan kamariah dinyatakan masuk dan tiba bila memenuhi parameter ketinggian hilal minimal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat, disingkat 3-6,4.

Baca Juga: Meski Ketinggian Hilal di Indonesia di Atas 3 Derajat, Pemerintah Tetap Tunggu Hasil Pengamatan Langsung Rukyatul Hilal

Cecep menambahkan, posisi hilal ini dilihat dari sudut terjauh bulan (elongasi) diukur dari pusat inti bumi (geosentrik) dan diukur dari permukaan bumi (toposentrik).

Dalam paparannya, Cecep mengungkapkan, pada 29 Ramadan 1443 H yang bertepatan pada 1 Mei 2022, ketinggian hilal di Indonesia berada pada rentang 3,79 derajat sampai 5,56 derajat.

Berita Lainnya:
Hasil UFC 308: Khamzat Chimaev Menang Lewat Submission atas Whittaker

“Ini menunjukkan semua daerah telah memenuhi tinggi Kriteria Baru MABIMS,” ungkap Cecep.

Sementara, rentang elongasi geosentrik berkisar antara 5,2 derajat sampai dengan 7,2 derajat.

“Artinya, sebagian daerah telah memenuhi Kriteria Baru MABIMS. Karena menggunakan konsep wilayatul hukmi, maka bisa dikatakan, di Indonesia sudah memenuhi kriteria,” papar Cecep.

Hal ini juga diperkuat dengan rentang elongasi toposentris yang berada pada kisaran 4,9 derajat sampai dengan 6,4 derajat.

“Pulau Breuh di Provinsi Aceh sudah memenuhi kriteria,” terang Cecep.

Namun demikian, Cecep menjelaskan, sebelum memberikan keputusan tanggal 1 Syawal, pemerintah perlu melihat hasil pengamatan langsung (rukyatul hilal) untuk melengkapi hasil hisab yang telah dipaparkan.

“Untuk tujuan kemaslahatan umat, rukyat di Indonesia dilakukan sebagai konfirmasi dari hisab,” ungkapnya.

Dengan menggunakan pedoman rambu-rambu batas elongasi geosentrik minimal 6,4 derajat, diprediksi sebagian besar wilayah Indonesia (sebagian wilayah tengah dan seluruh wilayah barat) dimungkinkan berhasil merukyat hilal.

Tahun ini, Kemenag telah menetapkan 99 titik rukyatul hilal awal Syawal 1443 Hijriyah.


Reaksi & Komentar

قَوْلٌ مَّعْرُوفٌ وَمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِّن صَدَقَةٍ يَتْبَعُهَا أَذًى ۗ وَاللَّهُ غَنِيٌّ حَلِيمٌ البقرة [263] Listen
Kind speech and forgiveness are better than charity followed by injury. And Allah is Free of need and Forbearing. Al-Baqarah ( The Cow ) [263] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi