BANDA ACEH -Penurunan tingkat kepuasan masyarakat pada kinerja Presiden Joko Widodo sebagaimana tercermin dalam survei Indikator Politik Indonesia dianggap wajar.
Jurubicara PKS, Kurniasih Mufidayati berujar, penurunan kepuasan kinerja presiden tak lepas dari persoalan tingginya harga kebutuhan pokok yang tak terkontrol.
“Rendahnya kepuasan terhadap Presiden Joko Widodo dalam enam tahun terakhir adalah cerminan ketidakpuasan kaum ibu dan keluarga karena kecewa dengan penanganan melonjaknya harga-harga pokok, terutama minyak goreng,” kata Kurniasih dalam keterangannya, Senin (16/5).
Anggota Komisi IX DPR RI ini menambahkan, keluarga terutama kaum ibu tidak boleh dipandang sebelah mata hanya sebagai objek kebijakan yang dianggap tidak berdaya.
“Jangan pernah bermain-main terkait kebutuhan keluarga, apalagi kebutuhan pokok. Mafia minyak goreng yang terang-benderang ada,korbannya pengguna paling akhir yakni kaum ibu dan keluarga,” sambungnya.
Oleh karenanya, ia mengingatkan persoalan kebutuhan pokok harus menjadi fokus penanganan pemerintah, bukan sibuk urusi hasrat politik tiga periode.
Sebab menjadi ironi jika publik tidak puas, tapi pemerintah memaksa melanjutkan wacana perpanjangan masa jabatan hingga tiga periode.
“Sisa dua tahun masa jabatan digunakan semaksimal mungkin untuk memastikan rakyat tidak kelaparan, tidak bertaruh nyawa antre minyak goreng. Ini kebutuhan utama dibanding menggalang kekuatan politik perpanjangan masa jabatan,” demikian Kurniasih.