BANDA ACEH – Kecelakaan kereta berkecepatan tinggi terjadi di provinsi Guizhou, China, pada Sabtu (4/6/2022). Kecelakaan ini mengakibatkan sang masinis tewas dan delapan lainnya luka-luka.
Menurut media pemerintah China (CCTV), saat insiden terjadi, kereta yang ditumpangi sekitar 140 orang itu keluar dari jalur perlintasan setelah menabrak tanah yang tersapu turun dari lereng bukit dekat stasiun kereta Rongjiang di provinsi Guizhou sekitar pukul 10:30 pagi waktu setempat.
Kereta berkecepatan tinggi itu meninggalkan kota Guiyang di Guizhou menuju Guangzhou di provinsi selatan Guangdong. Rekaman video yang dirilis oleh beberapa media lokal memperlihatkan kerusakan parah pada bagian depan kereta yang hancur akibat benturan, sementara sisanya sebagian besar tetap utuh.
“Dua gerbong meninggalkan rel. Operator China Railway mengatakan kereta melaju lebih dari 900 meter setelah pengemudi menemukan kejanggalan di rel. Dinding di sepanjang garis (lintasan kereta) telah mencegah kereta meninggalkan rel,” kata CCTV, dikutip dari AFP.
“Seorang kondektur kereta dan tujuh penumpang terluka. (Mereka) dikirim ke rumah sakit,” lapor CCTV. “Nyawa mereka tidak dalam bahaya, tetapi masinis kereta sayangnya meninggal dunia,” sambung laporan tersebut.
CCTV juga melaporkan, semua penumpang telah dievakuasi dari kereta. Penyebab kecelakaan ini secara detail sedang diselidiki oleh otoritas setempat. Kementerian Manajemen Darurat China mengatakan setidaknya sejumlah 52 orang dari tim penyelamat telah diterjunkan ke lokasi kejadian.
Dalam beberapa tahun terakhir, kecelakaan fatal jarang terjadi di pengalaman perkeretaapian China yang memiliki sistem transportasi berkecepatan tinggi terbesar di dunia. Kecelakaan kereta berkecepatan tinggi terakhir di negara itu terjadi pada 2011, ketika dua kereta saling bertabrakan di jalur layang Wenzhou, provinsi Zhejiang. Peristiwa nahas tersebut mengakibatkan sebanyak 40 orang tewas dan 172 lainnya luka-luka.