BANDA ACEH – Kementrian Pertahanan Rusia akhirnya merilis keterangan resmi terkait ledakan yang akhirnya menyebabkan tenggelamnya kapal induk Armada Laut Hitam Moskva.
Dalam keteranganya pada Jumat (22/4), seorang juru bicara kementerian mengatakan bahwa ada seorang prajurit tewas, sementara 27 awak lainnya hilang dalam insiden yang terjadi pada 13 April tersebut.
Upaya para kru untuk memadamkan api tidak berhasil.
“Dalam perjuangan melawan kerusakan kapal, satu prajurit tewas, 27 awak lainnya hilang. Sisanya 396 awak dievakuasi dari kapal penjelajah ke kapal Armada Laut Hitam di daerah itu dan dibawa ke Sevastopol,” kata kementerian itu, seperti dikutip dari RT, Sabtu (23/4).
“Sebagian besar perwira, taruna dan pelaut dari layanan kontrak kapal penjelajah Moskva telah menyatakan keinginan untuk terus melayani di kapal-kapal Armada Laut Hitam,” tambah kementerian.
Sejumlah prajurit yang ingin dipindahkan ke garnisun lain akan terus bertugas di kapal armada lain.
Kementerian Pertahanan mengatakan pihaknya memberikan semua dukungan dan bantuan yang diperlukan kepada kerabat dan teman-teman yang meninggal dan hilang dari awak Moskva.
Militer Rusia sebelumnya mengumumkan bahwa Moskva tenggelam saat ditarik ke pelabuhan di tengah kondisi laut yang buruk. Kementerian Pertahanan mengatakan bahwa lambung kapal perang telah rusak oleh ledakan amunisi yang disebabkan oleh kebakaran di dalam kapal.
Sebelum militer Rusia mengklaim kebakaran di atas kapal Moskva, Kiev mengatakan bahwa kapal itu telah dihantam oleh rudal anti-kapal Ukraina. Kepala administrasi militer wilayah Odessa, Maxim Marchenko, mengklaim bahwa “kerusakan yang sangat serius” di Moskva disebabkan oleh rudal Neptunus Ukraina yang ditembakkan dari Odessa.