Jumat, 15/11/2024 - 06:53 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Ketika Pangeran Diponegoro Gagal Naik Haji

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Pukul 8 pagi, 28 Maret 1830, Pangeran Diponegoro memenuhi undangan persahabatan Letnan Gubernur Jenderal HM de Kock di wisma Residen Kedu, Magelang. Bagi Diponegoro, kedatangannya merupakan bentuk silaturahmi selaik kebanyakan kaum muslimin pada hari Lebaran.Tak disangka, undangan tersebut ternyata jebakan kolonial guna meringkus Pangeran Diponegoro. De Kock menahan serta meminta sosok pemberani nan tangguh itu untuk menyudahi Perang Jawa (1825-1830). Status sebagai tahanan negara (staatsgevangene) ditetapkan untuk pemimpin Perang Sabil itu.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Menurut sejarawan berdarah Inggris, Peter Carey, sebelum pertemuan di wisma Residen Kedu, Pangeran Diponegoro memang berkeinginan kuat untuk menjadi Pemimpin Suci Perang Jawa.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Sang Pangeran bahkan pada sebuah surat beraksara pegon tertanggal 14 Februari 1830, tertuju Kolonel Jan Baptist Cleerens dan Mayor HF Buschkens menabalkan cap di tengah surat memuat gelar diri sebagai “Ingkang Jumeneng Kangjeng Sultan Ngabdul Chamid Herucakra Kabirul Mu’min Sayidin Pranatagama”.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Sang pangeran memang berhasrat menjadi ‘raja pemelihara dan penata agama di seluruh tanah Jawa’.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Dengan gelar tersebut, Diponegoro menolak anggapan bahwa dirinya seorang pangeran haus kekuasaan. Namun, ingin menunjukkan diri sebagai pemimpin Perang Sabil. Tidak heran bila Diponegoro ingin pergi ibadah Haji dan dimakamkan di Haramain,” kata Peter Carey seperti dikutip.

Berita Lainnya:
Terkait Kasus Mardani Maming, BPC HIPMI Lebong Minta Pihak Lain Tidak Giring Opini Buruk
ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Adapun keinginan Pangeran Diponegoro untuk menunaikan ibadah haji, tercatat dalam Babad Dipanegara: An account of the outbreak of the Java War (1825-1830): The Surakarta court version of the Babad Dipanegara with translation into English and Indonesia Malay, dikarenakan malu dan hendak berserah diri berharap pengampunan Allah SWT.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Hal tersebut terlontar saat Diponegoro menaiki kereta kuda dengan pengawalan Kapten Roeps dan Mayor de Stuers menuju Semarang.

Dari Semarang, Diponegoro melanjutkan perjalanan dengan menumpangi kapal uap SS Van der Capellen menuju Batavia pada 5 April 1830.

Ia berharap agar pemerintah Belanda memberikan hak-hak legal kepadanya, apakah akan dikirim ke Mekkah atau ke tempat lain.

“Pangeran juga meminum sebotol air zamzam pemberian seorang haji baru kembali dari tanah suci ketika berada di Magelang agar siap menghadapi segala godaan,” kata Peter Carey.

Informasi awal mengenai haji, menurut Peter Carey, hampir pasti didapat Diponegoro paling tidak dari seorang panglima pasukan Suronatan, Haji Badarudin ketika masih sama-sama berada di Tegalrejo.

Haji Badarudin telah dua kali naik haji atas tanggungan Keraton Yogyakarta dan dianggap ahli mengenai tata cara pemerintahan Utsmani di kota-kota suci.

Setelah ditahan selama tiga pekan di Staadhuis atau Balai Kota (Museum Sejarah Jakarta, kini), Batavia, sang pangeran telah siap melakukan perjalanan menuju Manado.

Berita Lainnya:
Pemerintah Wajibkan Seluruh Produk Beredar Bersertifikat Halal, Produk Non Halal Ada Pengecualian

Para pejabat dan perwira Belanda, lanjut Peter Carey, telah membuat sang pangeran percaya bahwa Manado merupakan sebuah peristirahatan sementara agar dia bisa memiliki waktu mengirim surat ke Belanda, meminta izin naik haji ke Mekkah bersama para santri bekas pendukungnya.

Pukul 8 pagi, Senin, 4 Mei 1830, kapal korvet Pollux bertolak dari Batavia mengantar sang pangeran menuju pengasingan di Manado.

Letnan dua Knoerle, pendamping perjalanannya, mengatakan meski serangan malaria membuat sang pangeran seperti mayat hidup. Namun, minat terhadap sekeliling, terutama ilmu bumi sangat luar biasa.

“Ia (Diponegoro) ingin tahu jalur pelayaran ke Jeddah,” tulis Knoerle dalam Extract uit de gehoudene aanteekeningen gedurende mijne reis naar Manado, De Oosterling, 1830.

Di Manado, keinginan sang pangeran untuk pergi menunaikan ibadah haji terus menguat.

“Diponegoro berusaha menghemat uang tunjangan sebesar 600 gulden, dengan menabung dalam bentuk uang dan barang perhiasan, untuk pergi haji,” ungkap Peter Carey.

Residen Manado, Pietermaat dengan cemas mengamati kebiasaan menabung sang pangeran. Dia menganggap tabungan tersebut untuk membentuk pundi-pundi perang melawan Belanda. Tak lama, Pietermaat mengurangi tunjangannya hingga hanya menjadi 200 gulden.

1 2

Reaksi & Komentar

تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۘ مِّنْهُم مَّن كَلَّمَ اللَّهُ ۖ وَرَفَعَ بَعْضَهُمْ دَرَجَاتٍ ۚ وَآتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ ۗ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ مَا اقْتَتَلَ الَّذِينَ مِن بَعْدِهِم مِّن بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَلَٰكِنِ اخْتَلَفُوا فَمِنْهُم مَّنْ آمَنَ وَمِنْهُم مَّن كَفَرَ ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ مَا اقْتَتَلُوا وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يُرِيدُ البقرة [253] Listen
Those messengers - some of them We caused to exceed others. Among them were those to whom Allah spoke, and He raised some of them in degree. And We gave Jesus, the Son of Mary, clear proofs, and We supported him with the Pure Spirit. If Allah had willed, those [generations] succeeding them would not have fought each other after the clear proofs had come to them. But they differed, and some of them believed and some of them disbelieved. And if Allah had willed, they would not have fought each other, but Allah does what He intends. Al-Baqarah ( The Cow ) [253] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi