BANDA ACEH – Ketua Pansus Badan Usaha Milik Aceh (BUMA), Sulaiman SE, memberikan tanggapannya terkait pemberhentian Direksi dan Komisaris Bank Aceh Syariah (BAS) oleh Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki selaku Pemegang Saham Pengendali (PSP).
Baca juga: Terkait Perbankan Syariah di Aceh, Ini Kata Pemerhati Sosial Budaya
Sulaiman menilai, para pejabat yang telah diberhentikan adalah putra-putra terbaik Aceh yang telah memberikan kontribusi besar dalam membesarkan Bank Aceh dan menghadapi berbagai krisis hingga menjadi bank yang semakin besar seperti sekarang.
Meskipun demikian, Sulaiman mengapresiasi keputusan tersebut dan berharap bahwa posisi kosong yang ada dapat diisi oleh orang-orang profesional dan memiliki integritas tinggi yang memahami perbankan syariah secara spesifik dan kondisi Bank Aceh.
Baca juga: Harapan Bakri Siddiq Pada Sosok Dirut Bank Aceh Syariah yang Baru
“Dengan demikian, reformasi Bank Aceh menuju yang lebih baik dapat berlangsung dengan cepat dan dinamis,” ucap Sulaiman, Senin (10/4/2023).
Dalam hal ini, Sulaiman juga meminta agar Direktur Utama (Dirut) Bank Aceh, Muhammad Syah, dapat terus mengembangkan digitalisasi Bank Aceh sehingga dapat bersaing dengan bank-bank lainnya.
Mantan Ketua DPRK Aceh Besar itu pun berpendapat bahwa transformasi digital di Bank Aceh harus ditingkatkan agar dapat memenuhi kebutuhan nasabah dan masyarakat Aceh.
Ketua Badan Kehormatan Dewan (BKD) DPR Aceh ini menyampaikan, bahwa dirinya sangat optimis terhadap masa depan Bank Aceh akan berkembang.
Dalam pandangannya, pemilihan pejabat-pejabat baru yang professional dan memahami kondisi Bank Aceh serta transformasi digital yang terus dikembangkan akan membawa Bank Aceh menuju kesuksesan yang lebih besar lagi di masa depan.
Disamping itu, pemberhentian direksi dan komirasi BAS juga mendapatkan apresiasi dari Wakil Ketua Komisi III DPRA dari Fraksi PKS, Zaenal Abidin.
Zaenal menyebutkan, bahwa pemberhentian tersebut merupakan salah satu Langkah untuk memajukan BAS. Sehingga ke depan dibutuhkan orang-orang baru yang menjabat direksi dan komisaris BAS.
“Saya apresiasi langkah Pj Gubernur Aceh, artinya ada upaya dari Pj Gubernur Aceh untuk melakukan perubahan di dalam tubuh BAS,” ujar Zaenal Abidin.
Ia menjelaskan, empat direksi dan dua komisaris Bank Aceh Syariah resmi diberhentikan dengan hormat sesuai hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPS-LB) yang digelar pada Kamis, 9 Maret 2023 lalu.
Dimana, Pj Gubernur selaku PSP BAS, pada Rabu, 4 April 2023, telah mengeluarkan Surat Keputusan Pemberhentian Secara Hormat terhadap empat direksi dan dua komisaris BAS, dan telah disampaikan kepada para pihak dan pihak terkait lainnya.
BAS yang merupakan salah satu mitra kerja Komisi III DPRA, ia sangat berharap ke depan yang akan duduk sebagai direksi dan komisaris adalah orang-orang baru yang mempunyai semangat untuk melakukan perubahan BAS yang lebih baik dan mampu menghilangkan segala citra negatif terhadap bank milik Pemerintah Aceh itu.
“Saya yakin banyak orang-orang baru yang mampu duduk di jabatan itu, makanya saya harap dalam seleksi benar-benar terbuka dan tidak ada orang-orang titipan,” ungkapnya.
Ketua Fraksi PKS DPRA itu juga mengucapkan terima kasih dan penghormatan setinggi-tingginya kepada para direksi dan komisaris atas pengabdian mereka selama ini dalam memajukan BAS.
“Saya percaya para direksi dan komisaris yang sudah diberhentikan ini sudah bekerja dengan baik dalam memajukan BAS, ke depan kami berharap ada wajah-wajah baru dan semangat baru yang akan duduk di kursi direksi dan komisaris BAS,” jelasnya.[]