Khawatir Masalah Psikis karena Kerap Berbohong, Jokowi Didesak Ungkap Rekam Medis Kesehatan Mental

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – PRESIDEN Joko WIdodo (Jokowi) didesak membuka rekam jejak kesehatan mental dirinya. Hal itu merespons inkonsistensi pernyataan Jokowi yang dinilai membahayakan demokrasi.“Kami mempertanyakan kesehatan beliau terkait cawe-cawe dan kegilaan Politik dinasti yang mungkin akan terjadi,” kata Sekjen Poros Transisi Indonesia Satya Purwanto di Gedung DPD, Jakarta Pusat, Rabu, 31 Januari 2024.

Satya mengatakan pihaknya sengaja menemui Badan Akuntabilitas Publik (BAP) DPD untuk menyampaikan aspirasi itu. Poros Transisi Indonesia meminta DPD bersurat pada Jokowi untuk membuka rekam jejak kesehatan mental. 

ADVERTISEMENTS

“Kami sangat khawatir soal proses pemilu ini karena semakin vulgar cawe-cawe politik Jokowi,” ujar dia.

ADVERTISEMENTS

Menurut Satya, ada potensi kesehatan mental Jokowi bermasalah. Hal itu terbukti dari ucapan Jokowi yang kerap bertentangan di satu waktu dengan waktu lainnya.

ADVERTISEMENTS

“Presiden berkali-kali melakukan yang tidak sesuai antara kata dan perbuatan. Kami khawatir ada masalah psikis karena kerap berbohong,” ucap dia.

ADVERTISEMENTS

Satya mencontohkan pernyataan Jokowi bahwa aparatur sipil negara (ASN), TNI, Polri, dan pejabat negara wajib netral. Namun belakangan Jokowi menyatakan dirinya boleh memihak dan berkampanye.

ADVERTISEMENTS

“Sehingga kami datang ke DPD sebagai lembaga legislasi nasional yang punya kewenangan menyerap aspirasi rakyat,” tutur dia.

ADVERTISEMENTS

Exit mobile version