BANDA ACEH -Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama, Khofifah Indar Parawansa sempat menyinggung pernyataan Cawapres Nomor Urut 1 Muhaimin Iskandar yang menyatakan warga NU jika tak memiliki pasangan AMIN patut diragukan ke-NU-annya. Khofifah menilai hal itu tidak tepat.
“Habis ramai. Jadi menurut saya nggak usah kita menakar ke-NU-an seseorang. Karena kebetulan ramai dan diramaikan maka kepada warga muslimat perlu dong saya mendapatkan kesaksian mereka kira-kira ke-NU-an saya meragukan apa meragukan,” kata Khofifah di SUGBK Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (20/1).
Melalui akun media sosial X, Cak Imin sendiri sudah mengklarifikasi tidak pernah menyebut nama Khofifah. Meski begitu, Khofifah menyatakan enggan menanggapi cuitan tersebut.
“Ya saya nggak ngertilah, pokoknya yang berkembang seperti itu. Jadi saya rasa kan nggak bisa menakar ke-NU-an seseorang. Itu sesuatu yang terkait dengan ideologi kehidupan keagamaan jadi saling menghormati saja,” jelasnya.
Di sisi lain, Gubernur Jawa Timur itu memastikan, tidak pernah memberikqn arahan kepada Muslimat NU untuk memilih paslon tertentu. “Kalau imbauan enggak lah karena organisasi itu kan nggak punya hak pilih, yang punya hak pilih warganya,” pungkas Khofifah.
Sebelumnya, Khofifah mendapat penilaian dari petinggi NU bahwa dia benar-benar besar di NU. Sehingga tidak perlu diragukan lagi latar belakang NU-nya.
“Saya sampaikan terima kasih Sekjen PBNU Gus Ipul secara khusus bersama-sama kiai Cholil Staquf beliau menyampaikan kalau ke-NU-an Khofifah asli,” kata Khofifah dalam acara Harlah 78 Muslimat NU di Stadion Utama GBK, Jakarta Pusat, Sabtu (20/1).
Khofifah pun sempat menanyakan kepada jemaah Muslimat NU yang hadir mengenai status ke-NU-annya. Serentak ibu-ibu yang hadir menyatakan Khofifah asli NU.
“Saya tidak pada makomnya ngitung NU saya asli apa tidak ibu-ibu?,” tanya Khofifah.
“Asli,” jawab jemaah Muslimat NU.