Sebab, tersangka mencari semua caranya melalui internet.
“Ya intinya dia internet saja. Lebih banyak di internet tanpa campur tangan orang lain,” ucapnya.
Maria Butuh Uang Liburan ke Australia
Sementara itu pelaku begal, Maria Livia mengaku melakukan kejahatan jalanan secara brutal karena membutuhkan uang untuk liburan ke Australia.
“Pengakuannya seperti itu. Dia ingin liburan dan bekerja di sana (Australia),” kata Kapolsek Gunung Anyar Iptu Hersa Fathoni.
Maria sehari-hari tinggal bersama kakak perempuannya di apartemen Amor.
Ia merantau ke Surabaya sejak kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta.
Namun sejak tahun 2022, ia tidak memiliki pekerjaan.
Merasa bosan dan kesulitan mencari kerja, Maria berencana untuk bekerja di Negeri Kanguru.
“Dia mendapat informasi bahwa untuk bekerja di sana (Australia) harus menyiapkan sejumlah dana,” ujarnya.
Tanpa tabungan, Maria kemudian berpikir untuk mendapatkan uang dengan cara membegal mobil.
Ia sudah mencari informasi bahwa mobil tanpa surat-surat bisa dijual seharga Rp 50 juta.
Meskipun demikian, polisi memastikan bahwa meskipun Maria nekat membegal, ia belum pernah menjalin hubungan dengan penadah.
Kondisi Sempat Stabil, Pudjiyono Meninggal Setelah 28 Hari
Sementara itu Pudjiyono yang terluka dirawat di RSUD dr Soetomo Surabaya.
Namun nyawanya tak tertolong setelah dirawat 28 hari di RS.
Korban mengembuskan napas terakhir, Senin (28/10/2024) pukul 10.00 WIB.
Sepupu korban Nanang mengatakan, kondisi kesehatan Pudjiyono sempat stabil.
Namun belakangan kondisinya kian memburuk hingga tak sadarkan diri.
“Sejak kejadian. Karena begitu dibawa ke puskesmas dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya. Berarti korban sempat membaik, sempat sadar,” kata Nanang.
Sementara itu sahabat korban, Fajar Zainuri (58) mengungkapkan, korban diperkirakan sudah menjalani serangkaian tahapan operasi sebanyak empat kali.
Operasi terakhir dilakukan tim medis sekitar dua hari lalu.
Kondisi korban ditengarai cenderung melemah (drop), hingga akhirnya serangkaian tindakan medis, harus dilakukan.
Menurut Fajar, salah satunya, operasi tersebut.
Jenazah Pudjiyono dimakamkan ke TPU Keputih, Surabaya.
Adik korban, Sugeng tak menyangka kakaknya akan bernasib nahas.
Apalagi sebelumnya, sang kakak tampak menunjukkan kondisi yang lebih baik dari sebelumnya.
“Kecewa, kita kan gak tahu. Namanya takdir gimana lagi,” ujar Sugeng di lokasi.
Terkait penanganan hukum terhadap tersangka, Sugeng memasrahkan semua tahapan penanganan hukum terhadap tersangka kepada pihak kepolisian.
“Berdoa. Kalau sama pelaku sih namanya sama musibah. Kita dari korban kena musibah pelaku kena musibah. Soal itu urusan pihak berwajib,” ujarnya