Jumat, 15/11/2024 - 11:55 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

SEJARAH

Kisah Heroik Jenderal Soegito, Rela Ditembak Bawahan Demi Lucuti Senjata Musuh

BANDA ACEH – Letnan Jenderal (Letjen) TNI Soegito adalah salah satu figur militer Indonesia yang dihormati, karena telah menduduki posisi penting seperti Pangkostrad dan Pangdam Jaya.

Jenderal bintang tiga yang lahir pada 15 Februari 1938 ini juga memiliki reputasi yang kuat di Korps Baret Merah Kopassus.

Sebagai contoh, dia pernah menjabat sebagai Komandan Kompi Yon 2 RPKAD, Komandan Kompi A Yon 1 RPKAD, hingga Komandan Grup 1 RPKAD pada periode 1975-1978.

Ada satu peristiwa yang membuat Jenderal Soegito dikenal luas dalam lingkungan militer Indonesia. Kisah ini terkait dengan perannya dalam menjalankan Operasi Seroja di Timor Timur (Timtim).

Dalam buku biografi yang berjudul “Letjen (Purn) Soegito, Dedikasi Seorang Prajurit Stoottroepen”, keberanian prajurit kelahiran Yogyakarta pada 15 Februari 1938 ini dalam menghadapi risiko di medan operasi membuatnya dihormati dan dihormati oleh musuh-musuhnya.

Dalam operasi tersebut, Soegito secara langsung memimpin penerjunan prajurit Kopassus di Kota Dili pada 7 Desember 1975.

Pada saat itu, Soegito bersama pasukannya terlibat dalam serangan ke Kota Dili dan terlibat langsung dalam pertempuran dengan kelompok bersenjata Fretilin hingga berhasil menguasai kota tersebut.

Suatu ketika terdapat kelompok bersenjata yang berafiliasi ke Fretilin ingin berdamai dan tidak mau meneruskan konflik dengan ABRI kini bernama TNI. Satuan yang dipimpin oleh Paolino Gamma atau Mauk Moruk ini memilih menyerahkan senjatanya ke TNI.

Namun Mauk Moruk memiliki satu syarat, yakni dipertemukan langsung dengan pejabat tertinggi yang tak lain adalah Soegito. Dalam pertemuan tersebut kelompok bersenjata Timor Timur tak mau untuk senjatanya dilucuti yang membuat suasana semakin tegang.

Menghadapi hal ini Soegito yang dikemudian hari menjabat sebagai Pangdam Jaya ini memberikan satu pesan penting kepada staf pribadinya Sertu Pardi.

“Kalau terjadi apa-apa, kamu hamburkan tembakan ke tempat duduk saya,” perintah Soegito kepada Sertu Pardi.

Sertu Pardi yang mendengar perintah itu sontak bingung dan bertanya jika ada tembakan yang mengenai pimpinannya tersebut. Namun Soegito hanya menjawab, “Tidak peduli, tembak, habiskan saja.”

Apa yang dikhawatirkan ternyata benar terjadi, meski begitu Soegito cukup beruntung karena berhasil selamat. Usai pertemuan ini prajurit TNI kemudian melakukan pemeriksaan terhadap semua senjata yang telah diserahkan kelompok pemberontak.

Dalam pertemuan itu, Soegito meminta kepada Mauk Moruk untuk mengajak kelompok-kelompok bersenjata lainnya untuk turun gunung dan menyerahkan senjatanya.

Beberapa tahun kemudian, Soegito mendapat informasi bahwa Mauk Moruk yang memiliki pendidikan cukup tinggi dan bisa berbahasa Inggris dan Indonesia itu memilih pindah ke Lisbon.

Prabowo dalam buku biografinya berjudul “Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto”.

Soegito di mata Prabowo merupakan sosok pemimpin yang selalu berada di tengah-tengah pasukannya ketika merebut Kota Dili. Itulah sekilas kisah tentang Jenderal Soegito yang rela untuk ditembak bawahannya demi menaklukkan musuh ketika melakukan Operasi Seroja.


Reaksi & Komentar

وَالْمُطَلَّقَاتُ يَتَرَبَّصْنَ بِأَنفُسِهِنَّ ثَلَاثَةَ قُرُوءٍ ۚ وَلَا يَحِلُّ لَهُنَّ أَن يَكْتُمْنَ مَا خَلَقَ اللَّهُ فِي أَرْحَامِهِنَّ إِن كُنَّ يُؤْمِنَّ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ وَبُعُولَتُهُنَّ أَحَقُّ بِرَدِّهِنَّ فِي ذَٰلِكَ إِنْ أَرَادُوا إِصْلَاحًا ۚ وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ البقرة [228] Listen
Divorced women remain in waiting for three periods, and it is not lawful for them to conceal what Allah has created in their wombs if they believe in Allah and the Last Day. And their husbands have more right to take them back in this [period] if they want reconciliation. And due to the wives is similar to what is expected of them, according to what is reasonable. But the men have a degree over them [in responsibility and authority]. And Allah is Exalted in Might and Wise. Al-Baqarah ( The Cow ) [228] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi