Jumat, 15/11/2024 - 17:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Kisah Kematian 11 Anggota Keluarga Burari India: Gegara Memuja Pohon Beringin

image_pdfimage_print

Pada Februari 2007, Bhopal Singh meninggal karena penyakit pernapasan. Membuat semua anggota keluarga tepukul, terutama Lalit.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Setelah kematiannya, selama 10 hari pendeta dipanggil untuk melakukan ritual “paath Garuda Purana” (doa).

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Di suatu hari dari 10 hari itu, di tengah ritual doa tiba-tiba suara Lalit kembali, dan semua berkata “Daddy aa gaye” (Daddy telah kembali).

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Lalit bercerita kepada salah satu pelanggannya, Naresh Yadav, pada 2008, bahwa ia mendapatkan kembali suaranya setelah ayahnya datang dalllam mimpinya dan memintanya melakukan ritual “puja”.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Rita Sharma (62 tahun) tetangga dekat keluarga Lalit, mengatakan bahwa semenjak kematian Bhopal Singh, keluarga Chundawat itu melakukan ritual kirtan.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Sharma biasa diundang oleh anak-anak Lalit dan Bhavnesh untuk ikut serta dalam ritual kirtan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Setiap malam sekitar jam 9 malam, mereka akan duduk bersama dan berdoa selama 15-30 menit. Anak-anak biasa bilang ‘Daddy ke aane ka time ho gaya’ (saatnya kakek datang),” kata Sharma, seperti yang dilansir dari The Hindu.

Selama ritual kirtan, Lalit biasa duduk di depan. Selama bertahun-tahun ia telah menggantikan peran Bhopal Singh dalam keluarga.

Berita Lainnya:
Guru Honorer SD Ditahan Kasus Dugaan Aniaya Murid, Pelapor Disebut Minta Uang Damai Rp50 Juta

Pada 7 September 2007, nama Bhopal Singh pertama kali disebutkan dalam buku harian Lalit.

Pada tanggal itu, dituliskan bahwa “roh” Bhopal Singh meminta untuk menyimpan foto hitam putihnya.

“Mann mein dhyan yahi rakho ki Daddy meri purani aadatein chhut jaye” (berdoa agar kamu menyingkirkan kebiasaan lama).

Dituliskan dengan nada yang tegas hampir memarahi untuk semua anggota keluarga mengikuti instruksi. Mereka didekte untuk melakukan rutinitas sehari-hari, sebagai cara untuk memperbaiki keuangan keluarga.

Catatan buku harian itu memiliki pengaruh besar pada cara semua anggota keluarga menjalani kehidupan mereka selanjutnya.

Dhruv alias Dushyant (15 tahun) dan Shivam (15 tahun) adalah dua remaja laki-laki yang cerdas dan selalu mendapatkan nilai bagus dalam ujian.

Keduanya sangat menyukai sepeda motor dan mobil, yang tidak dimiliki keluarga mereka.

Menurut teman mereka, Jatin, kedunya biasa belajar setidaknya 2 jam sebelum pergi main di malam hari.

“Kami dulu bermain kriket dan bersepeda hampir setiap hari. Tetapi, entah kenapa mereka tidak datang bermain di minggi terakhir Juni (2018),” kata Jatin (15 tahun).

Jatin mengatakan baik Dhruv dan Sivan sangat “takut akan Tuhan” di bandingkan teman-teman seusia mereka.

Berita Lainnya:
Istana Bikin Akun IG Resmi Presiden Prabowo, Pengikut Nyaris 1 Juta

“Pada hari Minggu mereka biasa menyembah matahari dengan mempersembahkan air. Anak laki-laki seusia kamai biasanya tidak melakukan itu,” kata Jatin.

Sementara teman yang lain berkata, kedua remaja itu tidak memiliki akses ke laptop dan ponsel. Keduanya hanya bisa menggunakan komputer di rumah dengan pengawasan orang yang lebih tua.

Para tetangga juga bercerita kepada polisi bahwa Dhruv sering mengatakan kepada anak-anak di daerah Burari bahwa “paman (Lalit) sering dirasuki roh kakek”.

Kasus psikosis bersama dari kisah kematian 11 anggota keluarga Burari India

Tunangan Priyanka mengatakan bahwa dia adalah wanita normal dan tidak pernah menyinggung tentang praktik “gaib”.

Sebelumnya, dia juga tidak menunjukkan perilaku ingin bunuh diri.

Temuan-temuan membuat polisi percaya bahwa kematian 11 anggota keluarga itu menderita “psikosis bersama”, lebih dari sekedar pengalaman gaib.

Psikosis bersama artinya bahwa keyakinan delusi ditransmisikan dari satu orang ke orang lain.

Dalam kasus ini, Lalit Bhatia (45 tahun) adalah orang yang mengalami delusi berbicara dengan ayahnya yang telah meninggal. Keyakinannya kemudian didukung oleh anggota keluarga lainnya yang ikut percaya.

1 2

Reaksi & Komentar

أَلَمْ تَرَ إِلَى الْمَلَإِ مِن بَنِي إِسْرَائِيلَ مِن بَعْدِ مُوسَىٰ إِذْ قَالُوا لِنَبِيٍّ لَّهُمُ ابْعَثْ لَنَا مَلِكًا نُّقَاتِلْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۖ قَالَ هَلْ عَسَيْتُمْ إِن كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ أَلَّا تُقَاتِلُوا ۖ قَالُوا وَمَا لَنَا أَلَّا نُقَاتِلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَقَدْ أُخْرِجْنَا مِن دِيَارِنَا وَأَبْنَائِنَا ۖ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ تَوَلَّوْا إِلَّا قَلِيلًا مِّنْهُمْ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ البقرة [246] Listen
Have you not considered the assembly of the Children of Israel after [the time of] Moses when they said to a prophet of theirs, "Send to us a king, and we will fight in the way of Allah "? He said, "Would you perhaps refrain from fighting if fighting was prescribed for you?" They said, "And why should we not fight in the cause of Allah when we have been driven out from our homes and from our children?" But when fighting was prescribed for them, they turned away, except for a few of them. And Allah is Knowing of the wrongdoers. Al-Baqarah ( The Cow ) [246] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi