Jumat, 15/11/2024 - 04:48 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Kisah Shaban Al-Dalou, Hafiz Alquran yang Dibakar Hidup-Hidup oleh Israel

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Gambaran dari kamp yang terbakar dengan orang-orang yang terjebak dalam kobaran api menimbulkan kecaman di seluruh dunia, menambah daftar panjang kekejaman yang dilakukan oleh tentara Israel dalam serangan genosida yang sedang berlangsung di Jalur Gaza sejak Oktober lalu.Salah satu korbannya adalah Shaban Al-Dalou, berusia 19 tahun. Ia seorang pemuda tampan, mahasiswa teknik perangkat lunak di Universitas Al-Azhar di Jalur Gaza yang juga merupakan hafiz alias penghafal Alquran.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Rekaman setelah kejadian menunjukkan Shaban yang akan berusia 20 tahun pada Rabu, berbaring telentang di tengah puing-puing yang terbakar dan melambaikan tangannya saat api berkobar di sekelilingnya. Tiga orang lainnya syahid, termasuk ibu Dalou, Ala’a Abdel Nasser al-Dalou (37 tahun).

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Mengungsi sebanyak lima kali sejak Oktober tahun lalu, Shaban tinggal di tenda bersama orang tua dan empat saudara kandungnya di halaman Rumah Sakit Syuhada al-Aqsa di Deir al-Balah di Gaza Utara.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Shaban juga merawat saudara-saudaranya. Sebagai seorang mahasiswa yang mempelajari ilmu komputer, ia memposting video di media sosial yang menceritakan kisah pengungsian keluarganya dan mimpinya untuk meninggalkan Gaza. Dalam sebuah video yang diunggah pada bulan Maret, yang diambil dari tenda mereka di halaman rumah sakit, ia mengatakan bahwa keluarganya meninggalkan rumah mereka di lingkungan Rimal, Kota Gaza, tepat setelah serangan dimulai pada bulan Oktober tahun lalu.

Berita Lainnya:
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores NTT Meletus, 9 Orang Dilaporkan Meninggal Duni
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Sejak itu, katanya, mereka telah berpindah sebanyak lima kali untuk menghindari pertempuran. “Kami hidup dalam situasi yang sangat sulit,” katanya dalam video tersebut. Dia meluncurkan penggalangan dana online dengan harapan menghasilkan cukup uang untuk membawa keluarganya ke Mesir. Pada Rabu, mereka telah mengumpulkan lebih dari 24.200 dolar AS – meskipun tidak ada yang bisa meninggalkan Gaza sejak pasukan Israel merebut persimpangan dengan Mesir pada bulan Mei.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Saya dulu punya mimpi besar, tapi perang telah menghancurkannya,” tulisnya di halaman GoFundMe miliknya. “Waktu terasa seperti berhenti di Gaza, dan kami terjebak dalam mimpi buruk yang tidak pernah berakhir.”

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Kemudian tiba Ahad, 13 Oktober, ketika pesawat tempur Israel menyerang, membakar tenda yang menampung keluarganya dan tenda beberapa keluarga lainnya di kamp yang penuh sesak saat mereka sedang tidur. “Saya tidak bisa menggambarkan perasaan saya. Saya melihat abangi saya terbakar di depan saya dan ibu saya terbakar,” kata adik laki-laki Dalou, Muhammad (17), yang mengatakan dia berlari keluar tenda ketika mendengar ledakan tersebut.

Adegan awal difilmkan oleh beberapa saksi dalam video yang diunggah dan muncul di seluruh dunia dalam laporan berita. Reuters dapat memverifikasi waktu dan lokasi dua video kejadian tersebut dengan mencocokkan struktur, puing-puing, dan bangku.

Berita Lainnya:
Beli Mesin dari Thailand, Operator Judi Online di Depok Beberkan Cara Licik Bandar: Jangan Percaya

“Saya mendengar suara bom, saya melihat keluar dan melihat asap sangat hitam di samping tenda kami,” kata Muhammad al-Dalou, berbicara kepada Reuters di lokasi serangan di Deir al-Balah, di mana tanah hangus dan puing-puing berserakan di antara tenda-tenda yang masih berdiri.

Dia berlari keluar tenda dan melihat ayahnya menarik keluar adik-adiknya. Kemudian dia melihat Shaban terbakar. Muhammad mencoba menjangkau Shaban, tetapi orang-orang menahannya.

Bibi Dalou, Karbahan al-Dalou dan keluarganya juga ada di sana. “Saya tiba-tiba terbangun karena api menyala ke arah saya dan anak-anak saya,” katanya.

Dia melihat keponakan dan adik iparnya terbakar dan melambaikan tangan. “Saya tidak bisa menjelaskan kepada Anda betapa menakutkannya hal itu,” katanya di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis tempat keluarganya dibawa setelah kebakaran.

Syahidnya Shaban memicu reaksi meluas di segala penjuru dunia. “Namanya Shaaban. Ia dicintai oleh keluarga dan teman-temannya, seorang penghafal Alquran. Namanya diambil dari bulan yang dalam tradisi Islam disebut sebagai bulan yang terlupakan. Jangan sampai dia dilupakan,” kata Dr Omar Suleiman, seorang sarjana dan aktivis Amerika di X.

Aktivis dan legenda musik rock, Roger Waters, juga memposting di X. “Saya baru saja menonton video pemuda yang terbakar di dalam tenda… Israel adalah negara pelaku genosida yang sangat menjijikkan,” katanya.

1 2

Reaksi & Komentar

وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِ يَا قَوْمِ إِنَّكُمْ ظَلَمْتُمْ أَنفُسَكُم بِاتِّخَاذِكُمُ الْعِجْلَ فَتُوبُوا إِلَىٰ بَارِئِكُمْ فَاقْتُلُوا أَنفُسَكُمْ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ عِندَ بَارِئِكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ ۚ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ البقرة [54] Listen
And [recall] when Moses said to his people, "O my people, indeed you have wronged yourselves by your taking of the calf [for worship]. So repent to your Creator and kill yourselves. That is best for [all of] you in the sight of your Creator." Then He accepted your repentance; indeed, He is the Accepting of repentance, the Merciful. Al-Baqarah ( The Cow ) [54] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi