Dalam pesan yang kuat kepada para pemain sepak bola Eropa, salah satu pendiri Pink Floyd mendesak mereka memboikot bertanding dengan Israel pada helatan Liga Negara-Negara Eropa. “Jika Anda seorang pesepakbola dan bermain di liga negara-negara Eropa dan Anda berjalan ke lapangan sepak bola bersama siapapun dari Israel termasuk seluruh tim nasional, Anda terlibat dalam pembunuhan pemuda yang terbakar di tendanya!”
Kepada bangsa Palestina, dia berkata: “Saya minta maaf.”
Kronologi kebakaran…
Seorang jurnalis yang dikontrak oleh Reuters yang tiba di tempat kejadian kemudian memfilmkan seorang petugas penyelamat mengangkat tubuh hangus Dalou yang terbungkus selimut.
Militer Israel mengeklaim pihaknya telah “melakukan serangan tepat terhadap teroris yang beroperasi di dalam pusat komando dan kendali di area tempat parkir” di sebelah rumah sakit.
“Tak lama setelah serangan, kebakaran terjadi di tempat parkir rumah sakit, kemungkinan besar disebabkan oleh ledakan susulan. Insiden ini sedang ditinjau. Rumah sakit dan fungsinya tidak terpengaruh akibat serangan tersebut,” tambahnya.
Hamas membantah menggunakan rumah sakit untuk tujuan militer. Para pejabat Israel belum mengatakan apa yang mungkin menyebabkan ledakan susulan yang menyulut tenda-tenda tersebut.
Dalam salah satu video yang diulas Reuters, serangkaian lebih dari 20 ledakan kecil terdengar di tengah kebakaran, serta dua ledakan kecil yang menimbulkan percikan api beterbangan. Seorang petugas medis di rumah sakit mengatakan kepada Reuters bahwa ledakan tersebut disebabkan oleh ledakan tabung gas untuk memasak.
Selama perang, militer telah berulang kali menggerebek rumah sakit dan menyerang tempat penampungan yang ramai serta tenda kamp, dengan tuduhan bahwa pejuang Hamas menggunakan rumah sakit tersebut sebagai tempat melancarkan serangan, tanpa menunjukkan bukti.
Serangan pada Senin membawa kekacauan di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa, ketika petugas pemadam kebakaran dan pengungsi berusaha berjam-jam untuk memadamkan api, menggunakan alat pemadam api kecil dan ember berisi air. Beberapa ledakan susulan terjadi, namun penyebabnya tidak diketahui. Halamannya dibiarkan tertutup puing-puing gudang dan tenda yang terbakar habis, terbuat dari kayu dan lembaran plastik, serta barang-barang milik orang di dalamnya.
“Ini adalah pemandangan yang menghancurkan. Tenda terbakar saat orang-orang sedang tidur,” kata Eliza Sabatini, perawat Doctors Without Borders yang bekerja di rumah sakit tersebut dilansir the Associated Press.
Lebih dari 60 orang, termasuk 10 anak-anak dan 8 wanita, terluka, sebagian besar menderita luka bakar parah. Seorang pria terisak-isak sambil menggendong seorang balita dengan kepala diperban. Seorang anak kecil lainnya dengan kaki yang diperban diberi transfusi darah di lantai Rumah Sakit Nasser yang penuh sesak di Gaza selatan, di mana banyak orang yang terluka dilarikan.