MALANG – Malang Raya adalah sebuah wilayah metropolitan yang berada di Jawa Timur dan mencakup Kota Malang. Wilayah tersebut mempunyai potensi yang sangat besar dalam pasar musik di Indonesia yang telah berkontribusi besar dalam melahirkan banyak sekali penyanyi berbakat untuk membawa nama baik Indonesia di mata dunia, seperti disampaikan oleh Denny Wijaya pada Rabu (31/1/2024) di Kota Malang.
Denny Wijaya dan Rulli Aryanto, pemilik label musik Gema Suara Indonesia Records (GSI Records) yang berasosiasi dengan Senada Digital. Label musik tersebut berada di bawah naungan dari Napakboemi Panca Senada grup dalam produksi dan distribusi lagu ke platform musik digital.
Menurut Denny Wijaya, genre musik pop masih sangat lekat untuk masyarakat Jawa Timur. Begitu juga genre pop Jawa, sepertinya semakin berkembang di Jawa Timur. Perkembangannya tersebut juga yang menjadi perhatian GSI Records untuk menggali lebih banyak potensi di Malang Raya untuk bisa lebih diangkat dan dikembangkan agar Malang Raya bisa semakin berkibar, terutama dalam bidang musik.
“GSI Records ini singkatan dari Gema Suara Indonesia Records. Berawal dari pemilihan nama ini, saya dan mas Rulli Aryanto berharap bisa membawa suara-suara merdu dari Malang Raya untuk bisa bergema di seluruh Indonesia, bahkan bisa lebih luas lagi. Suara merdu ini bisa berasal dari semua kategori usia, baik anak-anak, remaja, dewasa, bahkan para lansia atau lanjut usia,” kata Denny Wijaya.
Denny Wijaya melihat Senada Digital pun mempunyai tujuan yang sama, untuk bisa memberikan warna-warna baru dalam dunia musik. Semua warna tersebut juga tidak dibatasi dengan usia. Dengan tujuan dan harapan yang sama. Denny Wijaya percaya, kolaborasi GSI Records dengan Senada Digital akan bisa memberikan warna baru bagi pasar musik Tanah Air.
Seperti dijelaskan oleh Denny Wijaya, GSI Records bersama Senada Digital sedang menyiapkan program untuk desa-desa di Malang Raya. Dengan tema Desa Bernyanyi, mereka menggali potensi-potensi terpendam dan tersembunyi para warga desa, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, dan juga lansia. Mereka telah bertemu dengan beberapa anak berbakat di sana dan akan segera memproduksinya.
“Tentunya kami tidak berhenti di anak-anak saja. Kami terus bergerak dengan banyaknya bakat bermusik yang terpendam di desa-desa yang telah kami datangi. Salah satunya yaitu Desa Peniwen yang berada di Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Desa Peniwen memiliki kekayaan budaya yang beragam. Dari sini kami melihat besarnya kecintaan warganya dalam bermusik dan bernyanyi. Bahkan di sini juga ada beberapa vokal grup yang terdiri dari para warga lansia. Potensi inilah yang melahirkan adanya program Desa Bernyanyi,” kata Denny Wijaya.
Pada kesempatan yang sama, Rulli Aryanto, pemilik label musik Senada Digital yang juga menjadi Founder dari GSI Records mengatakan, gebrakan yang dilakukannya tidak hanya di Malang Raya, lebih untuk Jawa Timur. Rulli Aryanto melihat Jawa Timur punya animo dan potensi yang besar.
“Saya dan Tixxy berpikir harus buat wadah lebih dari satu tempat, selain Amanah Madura Records (AMR) yang baru kami rilis di Pamekasan – Madura, Gema Suara Indonesia (GSI Records) berharap bisa menjadi wadah baru untuk teman-teman di Jawa Timur untuk bisa berkarya, mendistribusikan, dan mempromosikan karyanya yang semua tetap terasosiasi dengan kami di Jakarta. Khusus GSI Records akan terasosiasi dengan Senada Digital – Jakarta,” kata Rulli Aryanto.
Seperti dijelaskan oleh Rulli Aryanto, Senada Digital sebelumnya sudah bersama GSI Records di beberapa pekerjaan. Sudah ada 13 artis yang mereka produksi dari beberapa kota di Jawa Timur, seperti: Surabaya, Malang, Kepanjen, Kediri, dan Madiun. Sekarang mereka sedang proses produksi untuk 10 artis anak asal Kota Malang.
“Bukan bicara keyakinan, tetapi lebih ke visi yang sama untuk menjadi wadah untuk semua karya dari musisi dan siapapun yang punya karya di Jawa Timur, untuk berkarya secara benar di industri profesional,” kata Rulli Aryanto.
Lebih lanjut Rulli Aryanto mengatakan, GSI Records sedang bergerak ke segmen usia yang mungkin selama ini tidak terjangkau, seperti usia di atas 50 tahun yang punya potensi. Sudah ada beberapa desa yang siap berkolaborasi untuk berkarya bersama GSI Records.