Jumat, 15/11/2024 - 14:50 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Kritik Deklarasi Anies Bacapres Nasdem, Arif Poyuono: Harusnya Ditunda, Wong Indonesia Sedang Berduka

BANDA ACEH -Partai Nasdem dinilai tidak punya tepo seliro (tidak saling menghargai) karena mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bak calon presiden (Bacapres) di tengah Indonesia berduka karena tragedi Kanjuruhan.

Pendapat itu disampaikan oleh Arief Poyuono kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin malam (3/10).

Pada Sabtu (1/10) lalu, kerusuhan terjadi paska pertandingan Arema FC dengan Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur. Data pemerintah ada 448 orang yang menjadi korban, diantaranya 125 orang yang meninggal dunia.

“Deklarasi Anies oleh Nasdem tidak punya tepa seliro terhadap tragedi Kanjuruhan,” demikian kata Arief.

Menurut mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu, sikap yang benar telah ditunjukkan Joko Widodo. Sebab, beberapa hari ini Indonesia sedang dalam masa berduka.

“Bener kata Kangmas Jokowi. Wong Indonesia sedang berduka begitu juga dunia turut berduka hingga Paus Fransiskus pun turut berduka cita,” jelas Arief.

Ia mengaku heran, mengapa Partai Nasdem tidak menghargai terhadap korban Kanjuruhan.

Kata Arief Poyuono, bagi seorang pemimpin yang mengerti adat, pasti tidak kana banyak komentar terkait proses deklarasi Anies Baswedan Bacapres Nasdem.

“Harusnya Anies Baswedan mengerti tentang njawani dan tepo seliro terhadap tragedi Kanjuruhan yang memakan korban ratusan orang,” sesal Arief.

Ia menyarankan, seharusnya Anies menolak ditetapkan sebagai Capres dari Nasdem. Bahkan Arief mengusulkan agar Gubernur DKI Jakarta itu meminta deklarasi diundur.

“Untuk menghormati tragedi tersebut, sayang Anies Baswedan tidak punya empati terhadap tragedi tersebut,” pungkas Arief.


Reaksi & Komentar

كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللَّهُ النَّبِيِّينَ مُبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ وَأَنزَلَ مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ ۚ وَمَا اخْتَلَفَ فِيهِ إِلَّا الَّذِينَ أُوتُوهُ مِن بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ ۖ فَهَدَى اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا لِمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِهِ ۗ وَاللَّهُ يَهْدِي مَن يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ البقرة [213] Listen
Mankind was [of] one religion [before their deviation]; then Allah sent the prophets as bringers of good tidings and warners and sent down with them the Scripture in truth to judge between the people concerning that in which they differed. And none differed over the Scripture except those who were given it - after the clear proofs came to them - out of jealous animosity among themselves. And Allah guided those who believed to the truth concerning that over which they had differed, by His permission. And Allah guides whom He wills to a straight path. Al-Baqarah ( The Cow ) [213] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi