Kritikan Keras Megawati Bikin Posisi Jokowi Makin Kuat

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH -Kritik pedas yang disampaikan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat memberikan pengarahan pada Rakornas Relawan Ganjar-Mahfud se Pulau Jawa, di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat pada Senin kemarin (27/11), seolah sedang mengkritisi ciptaannya sendiri.

Demikian pandangan analis Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Dedi Kurnia Syah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (28/11).

ADVERTISEMENTS

Menurut Dedi, dari sisi momentum, kritik yang disuarakan Megawati saat awal masa kampanye sangat kentara muatannya politis dan propagandanya.

ADVERTISEMENTS

“Apalagi Jokowi ada di kubu seberang, kekecewaan Megawati mengemuka ditinggalkan Jokowi. Bagaimanapun, Jokowi adalah produk PDIP dan Megawati, Orde Baru yang ia kritik sama saja ciptaannya sendiri juga,” kata Dedi

ADVERTISEMENTS

Menurutnya, Megawati sedang mengejar porsi simpati yang ada di Prabowo, untuk dapat bergeser ke Ganjar. Sebab bagaimanapun ceruk suara Ganjar lebih banyak bersinggungan dengan suara Prabowo.

ADVERTISEMENTS

“Tetapi skema keras dalam statement Megawati dipastikan tidak berhasil, Jokowi bukan lawan tanding dengan serangan terbuka. Jokowi justru semakin kuat jika diserang terbuka, Prabowo dipastikan jauh meninggalkan Ganjar,” demikian Dedi.

ADVERTISEMENTS

Sebelumnya, Megawati mengatakan bahwa siapa pun yang tengah berkuasa diingatkan agar tidak berkelakuan seperti rezim otoriter Orde Baru (Orba) jelang Pemilu 2024.

ADVERTISEMENTS

Peringatan itu disampaikan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, sembari meminta agar pihak-pihak itu segera insyaf.

“Udah, berhenti deh bapak-bapak itu yang saya sindir ini. Insyaf! Insyaf!” tegas Megawati, saat memberikan pengarahan pada Rakornas Relawan Ganjar-Mahfud se Pulau Jawa, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (27/11).

Awalnya Megawati bercerita tekanan yang dialaminya saat rezim Orba berkuasa. Saat itu dia mengaku kerap dipanggil polisi, tanpa sebab.

“Polisi itu kok manggil saya sampai tiga kali, tapi saya nggak takut, saya datangi. Akhirnya keok sendiri, nggak tahu mau nyalahin saya apa,” kenangnya.

Tak hanya dipolisikan tanpa sebab, Megawati juga mengaku pernah dipanggil kejaksaan dan diinterogasi hingga berjam-jam. Tapi semua tuduhan yang dialamatkan padanya tidak bisa dibuktikan.

Karena itu, Presiden Ke-5 RI itu berharap cara-cara otoriter yang seperti itu tidak terjadi lagi di era pemerintahan yang sekarang.

Exit mobile version