Jumat, 15/11/2024 - 01:51 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Kronologis Bentrok di Debat Pilgub Sulsel 2024, Dipicu Teriakan ‘Bayar Utangmu’, Pendukung Berkelahi

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – –  Kericuhan terjadi pada Debat kedua Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan atau Sulsel di Hotel Claro, Makassar, Minggu (10/11/2024) siang.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Pendukung kedua pasangan calon (paslon) yang maju di Pilgub Sulsel saling berhadapan dan nyaris terjadi kericuhan besar.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Keributan terjadi di dalam ruangan debat dan di luar hotel tempat ratusan pendukung kedua paslon berkumpul.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Tak ada korban jiwa dan luka-luka dalam insiden ini. 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Sebelumnya, Bawaslu RI memasukkan Sulsel sebagai salah satu daerah yang memiliki indeks kerawanan tertinggi.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Sulsel bahkan masuk dalam lima besar daerah paling rawan di Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Kelima daerah itu masing-masing, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.

Arena debat calon gubernur Sulsv

Arena debat calon gubernur Sulsel yang digelar di Hotel Claro Makassar, Minggu (10/11/2024) siang nyaris diwarnai kericuhan akibat saling ejek dari kedua tim pendukung.

Keributan yang terjadi di arena debat kandidat Pilgub Sulsel awalnya terjadi sebelum debat berlangsung yakni sekitar pukul 14.20 Wita. 

Dua kalompok pendukung pasangan calon Danny Pomanto-Azhar Arsyad dan Andi Sudirman Sulaiman Fatmawati Rusdi saling berhadap-hadapan di Jl AP Pettarani.

Berita Lainnya:
Inilah Daftar Penasihat Khusus dan Utusan Khusus Presiden Prabowo

Tak lama kemudian, terjadi aksi saling lempar di pertigaan Jl AP Pettarani-Jl Andi Djemma, Makassar.

Kondisi chaos ini berlangsung sekitar 15 menit. Pantauan Tribun-Timur, massa berbaju hitam mendominasi area. 

Aparat keamanan turun mengamankan lokasi, ratusan polisi mengepung Jl AP Pettarani untuk mengondisikan jalan.

Akibat kericuhan ini, Jl AP Pettarani tak bisa dilalui kendaraan selama beberapa jam lamanya. 

Para pengguna jalan terpaksa berhenti untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan. 

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan, kericuhan dipicu adanya kesalahan pahaman antar kedua kubu simpatisan.

“Terjadi keributan karena ada kesalahpahaman kedua belah pihak. Karena padat jalan juga toh,” kata Kombes Pol Mokhamad Ngajib dikonfirmasi wartawan.

Kericuhan itu kata dia tidak berlangsung lama.

“Sebentar aja (kejadiannya),” ujar perwira jebolan Akpol 1995 ini.

Untuk mengantisipasi bentrok susulan, Ngajib mengaku sudah mempersiapkan langkah-langkah antisipatif.

“Langkah-langkah, sudah (dilakukan) tadi, sudah dipisah kedua belah pihak. Kemudian kita kasih imbauan supaya mereka tidak mengulangi lagi. Sekarang sudah aman,” jelasnya.

Ia pun mengimbau kepada dua kubu yang bertikai, agar kembali saling menghargai satu sama lain.

“Mereka kan saudara, imbauan saya, jaga budayanya orang Makassar-Bugis. Sipakatau, Sipakalebbi, Sipakainge. Saling menghormati walaupun beda pilihan,” imbuhnya.

Berita Lainnya:
Sahroni Minta Polisi Temukan Bandar Judi Online Pasca Oknum Pegawai Komdigi Ditangkap

Dalam insiden keributan itu, pihaknya mengaku tidak mengamankan satu orang pun dari kedua kubu.

Saling Ejek 

Sementara itu, saat debat berlangsung di Hotel Claro, dua kubu pendukung paslon juga nyaris adu jotos.

Keributan dipicu saling ejek antarsesama pendukung paslon.

Kubu Danny-Azhar tak terima kalimat yang dilontarkan kubu Andi Sudirman-Fatmawati Rusdi.

Begitu juga kubu Andi Sudirman-Fatmawati, mereka tak terima teriakan kubu Danny-Azhar.

Kalimat yang memicu kericuhan di dalam lokasi debat adalah utang dan pembohong.

Kubu Danny-Azhar teriak utang, kubu Andi Sudirman-Fatmawati teriak paballe-balle (pembohong).

Bukan hanya melalui sorak sorai yel-yel, tetapi juga melalui sindiran-sindiran tajam yang dilontarkan kedua pendukung.

Momen saling sindir pertama terjadi saat pendukung kubu Andi Sudirman-Fatmawati meneriakkan slogan “jangan pilih DIA”.

Kemudian disusul dengan teriakan “paballe-balle”, yang berarti ‘janji bohong’ dalam bahasa Makassar. 

Seruan ini jelas ditujukan kepada lawan mereka, seolah mengingatkan publik untuk tidak mempercayai janji-janji dari kubu Danny-Azhar.

Tidak mau kalah, pendukung kubu Danny-Azhar segera membalas sindiran tersebut.

“Bayar utangmu, bayar utangmu, bayar utangmu!,” balas kubu Danny-Azhar sambil mengarahkan jari telunjuk ke kubu Andi Sudirman-Fatmawati.

Sindiran ini mengarah pada isu utang Pemprov Sulsel di era pemerintahan Andi Sudirman saat ia menjabat sebagai Gubernur Sulsel. 

1 2 3

Reaksi & Komentar

وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَىٰ شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ البقرة [14] Listen
And when they meet those who believe, they say, "We believe"; but when they are alone with their evil ones, they say, "Indeed, we are with you; we were only mockers." Al-Baqarah ( The Cow ) [14] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi