Sabtu, 16/11/2024 - 01:26 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Lewat Aklamasi, Muhaimin Iskandar Ditetapkan Kembali jadi Ketua Umum PKB Periode 2024-2029

BANDA ACEH –  Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menetapkan Muhaimin Iskandar kembali menjadi Ketua Umum periode 2024-2029. Hasil ini berdasarkan ketetapan Muktamar ke-6  Nomor 4/TAP/Mukatamar/PKB 2024. 

“Bismillah, muktamar PKB setelah menimbang dan seturusnya. Mengingat dan seterusnya. Memperhatikan dan seturusnya Memutuskan, menetapkan Dr. HC. Abdul Muhaimin Iskandar sebagai ketua umum DPP PKB masa bakti 2024-2029, sekaligus mandataris tunggal muktamar PKB tahun 2024,” kata Pimpinan Rapat Pleno Muktamar Jazilul Fawaid di Nusa Dua, Bali, Minggu (25/8).

 

Cak Imin kembali menjadi ketua umum melalui aklamasi. Dia mendapat dukungan dari 38 DPW dalam sidang pleno laporan pertanggungjawaban. 

 

Sebelumnya, sebanyak 38 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meminta dan memohon kepada Muhaimin Iskandar untuk lanjut menjabat sebagai ketua umum PKB. Hal itu disampaikan para DPW dalam sesi laporan pertanggungjawaban (LPJ).

 

Sidang pleno kedua ini dipimpin oleh Ida Fauziah. Setiap DPW membacakan pandangan umumnya. Setelah itu disetujui oleh seluruh peserta Muktamar. 

 

“Apakah laporan pertanggungjawaban Dewan Pengurus Pusat, DPP PKB dapat disetujui? Dapat disetujui? Dapat disetujui?,” kata Pimpinan Sidang Pleno Muktamar PKB 2024 Ida Fauziah di Nusa Dua, Bali, Sabtu (24/8).

 

“Setuju,” jawab peserta Muktamar. 

 

“Yang berikutnya, meminta Bapak Muhaimin Iskandar melanjutkan kepemimpinan DPP PKB sebagai ketua umum periode 2024-2029. Apakah dapat disetujui?,” tanya lagi Ida.

 

“Setuju,” timpal peserta Muktamar 

 

“Yang berikutnya, meminta Bapak Muhaimin Iskandar sebagai mendataris tunggal Muktamar PKB di Bali tahun 2024, apakah dapat disetujui? apakah dapat disetujui? apakah dapat disetujui?,” kata Ida.

 

“Setuju,” jawab peserta Muktamar.


Reaksi & Komentar

أَيَّامًا مَّعْدُودَاتٍ ۚ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُ ۚ وَأَن تَصُومُوا خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ البقرة [184] Listen
[Fasting for] a limited number of days. So whoever among you is ill or on a journey [during them] - then an equal number of days [are to be made up]. And upon those who are able [to fast, but with hardship] - a ransom [as substitute] of feeding a poor person [each day]. And whoever volunteers excess - it is better for him. But to fast is best for you, if you only knew. Al-Baqarah ( The Cow ) [184] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi