Sempat menjadi berita ramai ketika Tokoh Banten Mulyadi Jayabaya mendapat kunjungan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
Yang menjadi ramai karena Mulyadi Jayabaya meminta kepada para kyai di Kabupaten Lebak untuk mendoakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar mau maju kembali menjadi presiden tiga periode.
Artinya Mulyad Jayabaya mendukung Jokowi untuk menjabat presiden tiga periode.
Hal itu disampaikan Mulyadi atau yang kerap disapa JB di hadapan ratusan kyai dan Menko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan yang hadir dalam acara tasyakuran di rumah JB yang berada di Jalan Raya Rangkasbitung-Pandeglang km 07, Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak, Kamis (31/3/2022).
“Pak Luhut ini orang sibuk, jam 12 sekarang aja harus terbang buat rapat di Bogor. Makanya kita doakan agar Pa Luhut ini, dan juga Pak Jokowi agar selalu sehat dan panjang umur. Kita juga doakan agar Pak Jokowi mau jadi presiden tiga periode,” kata JB.
Nah, yang kemudian orang jadi teringat adalah nama Iti Octavia Jayabaya. Pasalnya, dia merupakan Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Banten (Ketua Partai Demokrat Banten). Partai Demokrat jelas-jelas sudah menentang jabatan presiden tiga periode.
Ketika ditelusuri, ternyata Mulyadi Jayabaya adalah ayah Ketua Partai Demokrat Banten Iti Octavia Jayabaya. Mulyadi punya tiga anak, yakni Iti Octavia Jayabaya, Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya, Diana Jayabaya.
Kalau begitu, ayah Ketua Partai Demokrat Banten Banten Iti Octavia Jayabaya itu tokoh yang bertemu Luhut dan mendukung Jokowi tiga periode? Ini yang membuat sebagian orang bertanya-tanya.
Seperti diberitakan, kepengurusan Iti Octavia di Demokrat Banten belum lama dikukuhkan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Saat pengukuhan atau pelantikan, Agus Harimurti dengan tegas mengatakan bahwa partainya menentang penundaan pemilu maupun penambahan jabatan presiden jadi tiga periode.
Tentunya Iti Octavia Jayabaya satu garis dengan DPP Partai Demokrat seperti dikatakan AHY., dan tidak mendukung penambahan jabatan presiden jadi tiga periode.
Adapun pernyataan ayahnya, Mulyadi Jayabaya, yang mendukung Jokowi untuk menduduki jabatan presiden tiga periode, kemungkinan karena adanya kedekatan dari segi gari politik Luhut Binsar Panjaitan yang merupakan politisi Partai Golkar.
Mulyadi Jayabaya dari karir politiknya dimulai dengan menjadi kepala Desa Cileles di Kecamatan Cileles. Selanjutnya, pada tahun 1975 masuk menjadi anggota Partai Golkar.
Dia kemudian sempat menjadi Wakil Ketua DPD II Golkar Kabupaten Lebak, dia menjadi tokoh terpandang saat itu. Mungkin ada garis politik dan jaringan yang bisa bertaut dengan Luhut karena faktor tersebut/
Meski demikian, dalam perjalanan karir Mulyadi, pada saat reformasi berjalan, dia beralih menjadi anggota PDI Perjuangan dan sempat menjadi ketua DPC Lebak tahun 2001.
Yang terakhir ini juga menarik, karena PDIP sudah jelas menolak jabatan presiden tiga periode. Dari sisi ini maka, kalau Mulyadi berseberangan dengan kebijakan PDIP.
Kalau begitu, mungkinkah kader PDIP di tingkat bawah itu mulai digarap? Namun, satu hal lagi, kemungkinan bisa juga Mulyadi sudah bukan kader partai mana pun, tapi dia masih punya pengaruh luas di Lebak, Banten.
Pemulihan Ekonomi
Dalam pernyataannya, Mulyadi Jayabaya mengungkapkan ralasan bahwa situasi pandemi Covid-19 yang belum juga selesai dan adanya dampak perang Rusia-Ukraina membuat pemangku kebijakan yakni Presiden harus berfokus dalam pengamanan ekonomi nasional.
“Yang terpenting itu saat ini adalah pemulihan ekonomi, jika ekonomi pulih dan aman. Maka kesejahteraan rakyat juga bisa terjamin,” katanya.
JB juga berharap kedatangan Menko Marvest juga dapat membawa investasi ke Kabupaten Lebak guna kemajuan wilayah yang kini masih masuk ke wilayah tertinggal.
“Mudah-mudahan dengan datangnya Pak Luhut ke sini, maka dapat memikirkan investasi guna memajukan Banten,” katanya.
Diketahui, dalam kunjungan ini, Menko Marvest juga sempat memeriksa progres pengerjaan Jalan Tol Serang-Panimbang sesi kedua.