Sabtu, 16/11/2024 - 04:59 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Luhut Dkk Sibuk Mencatat saat Jokowi Tegur Masalah Migor hingga Tunda Pemilu

Presiden Jokowi kembali geram dengan kinerja anggota kabinet dalam mengatasi berbagai persoalan yang dirasakan masyarakat. Salah satunya minyak goreng.

Dalam sidang kabinet paripurna yang dihadiri seluruh menteri termasuk pimpinan lembaga negara pada Selasa (5/4) kemarin, Jokowi meminta agar setiap sikap, kebijakan, dan pernyataan harus memiliki sense of crisis.

“Harus sensitif pada kesulitan-kesulitan rakyat. Jangan sampai kita ini seperti biasanya dan tidak dianggap oleh masyarakat, enggak melakukan apa apa,” ucap Jokowi melalui Youtube Sekretariat Presiden yang dibagikan Rabu (6/4).

“Tidak ada statement, tidak ada komunikasi, harga minyak goreng sudah 4 bulan tidak ada penjelasan apa-apa. Kenapa ini terjadi?” imbuhnya.

Saat Jokowi bicara, para menteri tampak sibuk mencatat. Tampak Menko Marves Luhut Pandjaitan yang mencatat dengan pulpen, begitu juga Menhan Prabowo Subianto yang lebih banyak mendengar sambil memegang pulpen, sementara Menkumham Yasonna dan Menkes Budi Sadikin menulis di tablet.

“Kenapa pertamax (naik?), ceritain dong kepada rakyat. Ada empati kita gitu loh. Enggak ada. Yang berkaitan dengan energi enggak ada. Itu yang namanya memiliki sense of crisis yang tinggi,” kata Jokowi.

Jokowi meminta setiap kebutuhan pokok rakyat dirumuskan secara rinci satu per satu dan disiapkan jangan sampai jadi masalah. Baik minyak goreng, beras, kedelai, hingga BBM.

Termasuk juga mudik. Jokowi memperkirakan mudik tahun ini bisa jadi di luar perkiraan, meski disyaratkan booster. Artinya, ledakan pemudik harus diantisipasi sejak dini.

“Kalau yang saya tangkap di bawah ini semuanya ini mau mudik semua. Jadi persiapannya juga harus ekstra,” kata Jokowi.

Satu isu lagi yang disinggung Jokowi adalah wacana penundaan pemilu atau perpanjang masa jabatan presiden. Jokowi sudah beberapa kali menyatakan taat konstitusi yang mengatur masa jabatan presiden. 

“Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan lagi mengenai urusan penundaan, perpanjangan, ndak. Saya rasa itu. Terima kasih,” tutup Jokowi.


Reaksi & Komentar

تِلْكَ أُمَّةٌ قَدْ خَلَتْ ۖ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَلَكُم مَّا كَسَبْتُمْ ۖ وَلَا تُسْأَلُونَ عَمَّا كَانُوا يَعْمَلُونَ البقرة [134] Listen
That was a nation which has passed on. It will have [the consequence of] what it earned, and you will have what you have earned. And you will not be asked about what they used to do. Al-Baqarah ( The Cow ) [134] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi